JAMAN, Jakarta- Jelang penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta berbagai organisasi masyarakat yang tergabung dalam relawan Jokowi mencoba meminta Presiden Jokowi untuk masuk dalam pemenangan salah satu calon Gubernur.
Ketua DPD Jaringan Kemandirian Nasional DKI Jakarta, Eddy Setiawan mengatakan relawan jokowi tidak boleh menjebakkan presiden RI dalam politik pilkada, karena presiden mempunyai tugas dan tanggung jawab lebih berat yaitu menyelamatkan Indonesia dalam ancaman Krisis global yang mulai menghantui, dan berkonsentrasi membangun Negeri dari pinggiran.
“Relawan Jokowi harusnya bekerja mengawal program pemerintahan kabinet Kerja yang tercantum dalam Nawacita dan Trisakti yang merupakan amanat politik rakyat Indonesia dalam Pemilu Presiden 2014 lalu,” Ujar Eddy kepada wartawan, Sabtu (25/06/2016).
Menurutnya, pilihan politik untuk melakukan dukungan terhadap salah satu calon dalam pilkada DKI Jakarta bisa diserahkan ke masing-masing organisasi relawan.
“Sebaiknya setiap organisasi relawan saling menghormati pilihan politik masing-masing dengan membangun nuansa demokratis, tepa seliro dan gotong royong,” terangnya.
Ia mengingatkan calon pemimpin DKI Jakarta patutlah bekerja untuk rakyat dan bukan untuk memenuhi kebutuhan kapital. Mempunyai program yang tertata baik untuk kepentingan rakyat Jakarta.”Tidak menggusur rakyat jelata tanpa solusi, serta tidak tumpul ke atas,” lanjutnya.
Dirinya menilai kegaduhan yang terlalu berlebihan dapat menghilangkan esensi sebenarnya dari upaya kita membangun budaya demokrasi partisipatoris dan rasional. Ini Pilkada di Ibu Kota RI, pendekatannya harus sudah modern, rasional dan programatik karena rakyat jakarta sudah cerdas
“Kelompok yang jagonya kurang dapat dukungan, tidak perlu galau dan menyerang calon lain yang lebih disukai, tidak ada gunanya karena penentu pilkada DKI Jakarta adalah rakyat Jakarta,” tuturnya.