Jamaninfo.com, Opini – Jemmy Kudiai, Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) DPP Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Pria asli Nabire Papua menyampaikan rilis melalui media Senin (19/8), terkait situasi kejadian Rasisme di Surabaya dan Manokwari.
Menurutnya Kemerdekaan Indonesia diraih dari tetesan darah dan keringat para pendiri bangsa. namun, Pancasila lahir bukan untuk kelompok atau golongan tertentu serta bukan untuk agama tertentu dan untuk satu etis saja. Tetapi Pancasila lahir lahir untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Karena kemerdekaan Indonesia untuk seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai dengan Merauke.
Perlu dipertegas dalam mentalitas Pancasila antara konsep nilai dan aktualisasi. Karena pancasila merupakan ideologi bangsa untuk dipahami oleh seluruh anak bangsa. Oleh karena itu sangat di sayangkan aksi kekerasan dan diskriminasi yang terjadi pada Hut Kemerdekaan RI ke-74 pada tanggal 17 di Surabaya justru memancing suasana tidak nyaman. Karena orang yang tidak berpandangan pada falsafah hidup tidak berpedoman pada ideologi bangsa.
Untuk itu, Mental pancasila perlu diperkuat dari kalangan ormas atau ormas yang mengancam disintegrasi bangsa. Dengan begitu, dapat membendung nilai-nilai yang tidak bertepatan dengan ideologi bangsa atau nilai-nilai Pancasila, justru yang tumbuh subur adalah semangat perpecahan antar sesama anak bangsa. Disinilah “disinilah mental pancasila” dapat diperkuat dari Sabang sampai dengan Merauke.
Dapat dipertegas mental pancasila harus ada di semua lini agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai dasar yang digali dari budaya bangsa secara universal dan tidak perlu berubah dari berjalannya waktu.
Untuk itu harapan kami bahwa mental Pancasila “mental pancasila harus diwujudkan dan membumikan nilai-nilai pancasila”, agar ormas atau organisasi yang tidak sejalan dengan nilai pancasila untuk dapat dibekukan secara masif. Membumikan pancasila kepada generasi dari segala lini sangat dipentingkan dalam mengawali visi nawacita. Ancaman bagi bangsa dan negara ini dapat diatasi dari berbagai persoalan ancaman fisik melainkan ancaman tampilan dan wujud ancaman tampilan bentuk yang lebih kompleks dari seluruh dimensi kehidupan bangsa.
Dalam hal ini, kehidupan bermasyarakat tetap harmonis, terjadinya perubahan emosi, sikap, tingkah laku, opini yang bermakna merupakan cerminan kemanusiaan, pemahaman mental pancasila, pengamalan nilai-nilai pancasila. Juga menjadi bagian dari solusi untuk menghindari isu-isu hoax.
Karena itu berdampak tidak sebanding antara substansi, aktualisasi nilai Pancasila dalam praktek sangat jauh dengan semangat kebangsaan atau “Nation State” yang seharusnya menggambarkan semangat kemerdekaan justru terlihat dilema dalam “Mewujudkan mental Pancasila.
Justru yang terlihat ormas-ormas menjadikan Pancasila sebagai alat sedang dalam tindakannya menunjukan sikap radikalisme terhadap sesama anak bangsa dan tumbuhnya organisasi bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.
Kita menyadari, akan Demangan keindonesiaan pada momentum kemerdekaan dengan mengedepankan semangat nasionalisme sebagai sebuah bangsa dari Sabang sampai dengan Merauke. Menjadi ancaman dan membias pada konflik horizontal.
Sehingga menjadi catatan penting semua dampak akan merugikan kepentingan bangsa, perlu disikapi oleh segenap komponen bangsa melalui pemahaman yang benar, utuh dan menyeluruh dalam konteks semangat persatuan dan bangsa. Terus merupakan kata kunci dari aktualisasi dan implementasi adalah membangun mental pancasila dari segala lini dalam.menyikapi kemajemukan, perbedaan pada ideologi bangsa.
Agar dapat menghindari atau yang menghambat pembangunan nasional merupakan upaya melanjutkan untuk memajukan bangsa. Modal utamanya “wujudkan mental pancasila pada generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif dan transparan dalam kepekaan berpikir, daya imajinasi keingin tahuaan dalam memajukan SDM.yang mumpuni dalam segala bidang.
Menjadi catatan penting disini sebagai bahan evaluasi agar pemerintah menindak tegas isu atau institusi yang bertentangan dengan Pancasila tentu di basmikan untuk mengembalikan kejayaan bangsa secara otomatis akan terwujud dengan adanya semangat Pancasila, jelih melihat pada organisasi radikal, organisasi yang berbau separatis dapat diluruskan melalui implementasi nilai pancasila. Begitu Pula sebaliknya , tidak harus dibiarkan, NKRI akan hancur apabila generasi muda rusak dan membesarkan institusi yang tidak pernah memperdulikan masa depan generasi demi eksistensi bangsa.(ril)