Pengembangan SDM selalu menjadi prioritas dalam kebijakan pemerintah, seperti akses masyarakat terhadap layanan kesehatan antara lain melalui Program Kartu Indonesia Sehat (KIS), akses masyarakat terhadap layanan pendidikan dilakukan melalui Program Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan adanya beasiswa pendidikan vokasional dan training vokasional terus ditingkatkan.
Terobosan di bidang pendidikan harus lebih signifikan dibanding dengan terobosan pembangunan infrastruktur dalam tiga tahun terakhir ini.
Presiden Joko Widodo meyakini bahwa para rektor sudah mengetahui bahwa dalam tiga tahun ini pemerintah melakukan terobosan dengan membangun infrastruktur di berbagai daerah pinggiran dengan membangun jalan dan jembatan, bandara pelabuhan, waduk, pembangkit listrik di daerah yang selama ini tidak tersentuh.
“Namun mulai tahun ini, terutama tahun depan terobosan-terobosan besar harus kita lakukan di bidang pendidikan dan lebih spesifik lagi dalam pendidikan tinggi,” ucap Presiden Joko Widodo saat berbicara pada Peresmian Pembukaan Konvensi Kampus XIV dan Temu Tahunan XX Forum Rektor Indonesia Tahun 2018 yang dilaksanakan di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (15/2).
Mengapa pembangunan infrastruktur dianggap penting? Hal itu lantaran infrastruktur yang buruk akan menganggu mobilitas orang dan barang.
“Tidak mungkin kita bisa bersaing dengan negara lain kalau biaya logistik dan transportasi masih dengan jalan seperti ini (buruk),” tutur Jokowi.
Oleh karenanya, terobosan besar dalam pengembangan SDM, terobosan besar dalam pengembangan pendidikan tinggi harus dilakukan secara serius.
“Artinya Bapak Ibu Rektor harus kerja lebih serius! Karena ini nantinya sama seperti infrastruktur, kita akan mati-matian mengubah infrastruktur kita. SDM kita juga akan akan diubah konsep, cara, keputusan lapangan. Semuanya akan kita ubah,” kata Jokowi.
Sumber: Biro Setpres
Editor: Eko “Gajah”