Oleh : Hadi Mustafa
Sekjend DPP JAMAN
Jamaninfo.com, Politik – JAMAN ( Jaringan Kemandirian Nasional) menilai menyatukan Paslon Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto adalah solusi untuk kepastian keberlanjutan pembangunan bangsa ini. Mereka berdua sudah satu visi buat apa berkompetisi? Lebih baik sama-sama melih jalan saling mengisi dan melengkapi.
Sejauh ini jika dibedah visi kedua tokoh ini, sama-sama mengusung pentingnya kedaulatan pangan, energi, maritim, industrialisasi, dan kemajuan iptek. Sama halnya yang disampaikan oleh ketum DPP JAMAN Iwan Dwi Laksono dihadapan Presiden Jokowi pada saat Rapimnas JAMAN di Cirebon 2023, untuk siapapun pemimpinnya yang terpenting mampu meneruskan visi yang dibangun Presiden selama 2 periode ini.
Penamaan koalisi Indonesia Maju yang diusung Capres Prabowo menunjukkan komitmen kuat melanjutkan visi Presiden Jokowi. Sama halnya koalisi yang mengusung Capres sosok Ganjar yang merupakan 11-12 nya Jokowi. Hanya koalisi Anies-Muhaimin yang mengusung perubahan.
Dengan 2 pasangan capres artinya hanya satu putaran Pemilu, negara ini bisa menghemat anggaran 22 triliyun, anggaran tersebut dapat dialokasikan kepada kebutuhan lain yang lebih bermanfaat, mengingat Negara ini belum sepenuhnya pulih dari krisis Covid, dan sekarang dihadapkan dengan revolusi digital dan krisis global.
Pagu anggaran itu tercatat hanya untuk pelaksanaan pemilu hingga pilpres putaran pertama. Pemilu 2024 untuk KPU Rp 27,39 triliun dan Bawaslu Rp 11,6 triliun. Adapun kebutuhan anggaran pilpres putaran kedua untuk KPU dan Bawaslu, berdasarkan data KPU dan Bawaslu, mencapai Rp 22 triliun dengan perinciannya, anggaran yang dibutuhkan KPU Rp 17,34 triliun dan Rp 4,65 triliun untuk Bawaslu.
JAMAN menilai, keunggulan Ganjar diberbagai survei sudah mengindikasikan bahwa sosok beliau ;ah yang diharapkan menjadi penerus Jokowi, energik, smart dan suka blusukan dekat dengan rakyat. Adapun sosok Prabowo adalah negarawan, pasti legowo jika diduetkan menjadi Cawapresnya Ganjar demi kemajuan bangsa ini. Masuknya Prabowo menjadi Menhan pada periode lalu adalah contoh kebesaran hati beliau, tak perlu menjadi nomor satu untuk berkontribusi demi bangsa ini. Seluruh elemen bangsa pasti kembali mengapresiasi jika ini terjadi.(*)