Jamaninfo.com, Jakarta – Yayasan Bantuan Hukum KEMANDIRIAN Jakarta melaporkan dugaan tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara dan ujaran kebencian dan atau hoax yang diduga dilakukan oleh politisi Sdra. Permadi SH.
Josua Victor, SH, Direktur YBH Kemandirian dalam rilis yang diterima Jamaninfo (10/5) telah melaporkan Permadi ke SPKT Polda Metro Jaya dengan tanda bukti lapor LP/ 2890/V/ 2019/ Dit Reskrimum, tanggal 10 Mei 2019.
“Kami melampirkan video yang tersebar di media sosial itu sebagai alat bukti, apa yang disampaikan oleh Sdra. Permadi SH dalam video itu berpotensi menimbulkan kebencian dan bersifat untuk menakut-nakuti masyarakat Indonesia, bahkan dalam pernyataanya banyak sekali kalimat yang mengandung unsur hoax dan kebencian”, Kata Jusua Victor.
Berikut kurang lebih kutipan dalam video tersebut :
………Jenderal-jenderal yang mendukung jokowi kalau sampai jokowi kalah semua akan masuk penjara atau dihukum mati Jadi, mereka dengan mengorbankan rakyat …..
……………Sebentar lagi presiden kita cina dan kalau presiden kita cina separuh menterinya cina yang penting-penting, kita Cuma kebagian menteri perempuan menteri apa yang tidak penting-penting dan kita dalam 10 tahun akan menjadi bangsa yang terjajah seperti aborigin di Australia seperti hindian di Amerika. karena itu tidak ada jalan lain kecuali revolusi dan jangan menghitung korban, korban pasti besar. Joyo Boyo mengatakan wong jowo garis baru, cino garisan jodoh, itu korbannya…………..
…………..Begitu tanggal 22 di umumkan pasti terjadi benturan apakah memenangkan jokowi atau memenangkan prabowo sama pasti akan benturan karena mereka juga siap, siap untuk mati. Kitapun siap untuk mati, para ulama para habib sudah menyarankan kita jihad. Habib rizieq saudara saya sahabat saya sudah menyuarakan kita jihad……….
Menurut Josua, Secara pribadi pihaknya tidak mengenal saudara Permadi SH. Dan tidak memiliki masalah dengannya, tetapi melalui rekaman video nya yang tersebar di social media, sebagai anak bangsa pihaknya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh politisi senior satu ini. Aparat harus bertindak tegas tepat dan cepat tentunya, kalau tidak ini akan meluas merusak sendi-sendi tatanan kita bermasyakat berbangsa dan bernegara. Sangat berbahaya.
*Wajib bagi kami sebagai anak bangsa yang mencintai negeri untuk untuk ikut bertindak mencegah bangsa kita hancur dirusak oleh politisi-politisi yang hanya memikili kepentingan sempit. Negera kita jelas menganut demokrasi bukan otoriter, pemerintah juga telah disediakan saluran-saluran domokrasi, ada lembaga-lembaga yang telah dibentuk melalui konstitusi kita, KPU, Bawaslu, MK dan lainnya. Jangan memprovokasi masyarkat awam kita bergerak diluar konstitusi yang kita sepakati bersama dalam tatanan bernegara.”, Kata Josua.
Dalam laporannya, Viktor turut didampingi rekannya Edi Prastio, SH, MH, dan Ketua DPD JAMAN DKI, Bastian, Serta Sekjend DPP, Hadi Mustafa.(red/ril)