Asosiasi Jasa Penyelenggara Internet Indonesia (AJPII) menyebutkan bahwa penetrasi pengguna internet pada tahun 2017 mencapai 143,26 juta jiwa (54,68%). Jumlah ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 132,7 juta jiwa.
“Jumlah ini terus bertambah naik. Tahun depan APJII akan berikan data secara live melalui big data. Jadi setiap waktu jumlahnya bisa diketahui,” kata Sekjen APJII Henri Kasyfi Soemartono di Jakarta, Senin (19/2).
Henri menjelaskan bahwa, jika dilihat berdasar wilayah, Pulau Jawa masih menempati urutan tertinggi (58,08%), disusul Sumatera (19,09%), Kalimantan (7,97%), Sulawesi (6,73%), Bali-Nusa (5,63%) dan Maluku-Papua (2,49%).
Sedangkan untuk penetrasi pengguna internet berdasarkan usia paling tinggi ditempati usia 13-18 tahun yaitu sebesar 75, 50%, diikuti usia 19-34 tahun (74,23%).
Komposisi pengguna internet berdasarkan jenis kelamin untuk perempuan mencapai 48,57% dan laki-laki 51,43%. Sedangkan untuk penetrasi berdasarkan tingkat pendidikan memperlihatkan bahwa semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi juga penetrasinya.
“Hal ini juga berlaku untuk penetrasi di level ekonomi, semakin tinggi strata ekonomi maka akan semakin tinggi penetrasinya. Dimana untuk kelas sosial ekonomi A penetrasi nya mencapai 93.10%.” jelasnya.
Terkait perilaku pengguna internet, APJII menyebutkan bahwa smartphone menjadi perangkat yang paling banyak dipakai untuk mengakses internet yaitu sebesar 44.16%, diikuti komputer/laptop (4.49%) dan yang menggunakan keduanya sebanyak 39.28%.
Hasil survey juga menyebutkan bahwa jumlah perangkat yang digunakan oleh responden (95,75%) hanya satu unit baik untuk smartphone dan laptop/komputer.
Sementara itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait hasil survey ini yaitu masyarakat masih belum memaksimalkan pemanfaatan internet di bidang kesehatan yiatu untuk konsultasi dengan ahli kesehatan dan bidang ekonomi dimana baru 16.83% yang memanfaatkan internet untuk berjualan online.
“Pemanfaatan aplikasi lokal masih minim dimana sebanyak 56,79% pengguna internet disebutkan jarang menggunakan aplikasi local,” pungkas Henri.
Sumber: www.kominfo.go.id
Editor: Hendri Kurniawan