Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait mengapa dirinya menjadi imam salat saat berkunjung ke Kabul, Afghanistan, Senin (29/1 ) lalu. Ia menilai bahwa hal biasa dirinya menjadi imam salat itu. Justru Ia mempertanyakan mengapa hal itu diramaikan.
“Itu kan Salat Zuhur, imamnya dari imam masjid di sana. Kemudian kita kan ingin jamak taqdim lanjutkan ke asar saya ya maju,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/1).
Pernyataan Jokowi tersebut secara tidak langsung merupakan jawaban atas apresiasi yang diberikan masyarakat terkait dirinya menjadi imam salat di Afghanistan, termasuk yang mengaitkannya dengan masalah pencitraan.
Meskipun ada aksi bom bunuh diri sehari sebelum keberangkatannya, Jokowi meyampaikan bahwa kunjungan ke Afghanistan tersebut sudah direncakanan sejak awal.
“Itu kan satu kawasan di Asia Selatan. Wong dari sini ke sini dekat,” ucapnya.
Selain itu, Jokowi menjelaskan bahwa kunjungan tersebut juga merupakan kunjungan balasan kepada Pemerintah Afghanistan yang sebelumnya pernah berkunjung ke Indonesia.
“Karena kita harus mengerti Presiden Ashraf Ghani sudah ke sini. Yang kedua, Ibu Negara Rula Ghani juga sudah ke sini. Kemudian dari HPC (Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan) juga sudah kesini,” tandasnya.
Jokowi berharap, melalui serangkaian kunjungan yang dilakukan dapat memediasi konflik yang selama ini terjadi di Afghanistan.
“Dari sana kita ingin bisa memediasi itu (konflik di Afghanistan). Karena itu, kewajiban kita untuk ikut menjaga perdamaian dunia, dan itu diamanatkan oleh konstitusi,” pungkasnya.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”