*Kunjungan Kenegaraan ke Iran
Jaman, Teheran (15/12) – Presiden Joko Widodo dalam Kunjungan Kenegaraannya ke Iran, pada Rabu, 14 Desember 2016 melakukan pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani. Pertemuan yang membahas kerja sama bilateral kedua negara berlangsung dalalm suasana yang akrab.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kedua pertemuan tersebut.
“Saya ingin sampaikan bahwa pertemuan Presiden Republik Indonesia dengan Presiden Iran dan juga Ketua Parlemen Iran telah berlangsung dengan sangat baik,” ujar Retno kepada para jurnalis.
Selain itu, peran aktif Indonesia dalam membantu menyelesaikan berbagai masalah di dunia termasuk di Timur Tengah juga mendapat apresiasi yang tinggi dari Presiden Iran dan Ketua Parlemen Iran. Tindakan selalu mengedepankan dialog dan perdamaian yang ditunjukkan pemerintah Indonesia, menjadikan hubungan bilateral antara Indonesia dan Iran tetap berjalan dengan baik hingga saat ini.
“Jadi secara berkali-kali baik Presiden maupun Ketua Parlemen menyampaikan penghargaan terhadap Indonesia, atas posisi dan peran aktif Indonesia di dalam membantu penyelesaian masalah dunia,” ujar Retno Marsudi.
*Pengelolaan Bersama Ab-Teymoura dan Mansouri*
Sejumlah kesepakatan kerja sama antar kedua negara dibahas dalam pertemuan tersebut, di antaranya dalam bidang energi dan migas yang merupakan fokus kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Iran. Salah satu kerja sama yang disepakati adalah mengenai pengelolaan bersama dua ladang minyak di di Ab-Teymoura dan Mansouri serta kerjasama pembangunan _refinery_ berkapasitas 300 ribu barel dengan nilai investasi sekitar USD 5 milyar.
“Ada satu patungan yang akan dijalankan untuk membangun _refinery_ atau pengolahan minyak mentah menjadi minyak jadi di daerah Jawa Timur itu antara perusahaan minyak Iran dengan pihak swasta di Indonesia. Jadi bagi Indonesia ini B2B ( _Business to Business_ ) menurut saya ini bagus sekali, tadi Bapak Presiden juga sangat apresiasi,” ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan yang turut mendampingi Presiden Joko Widodo.
*Peningkatan Nilai Perdagangan*
Selain itu, kerjasama dalam bidang ekonomi juga menjadi fokus kunjungan kerja Presiden Joko Widodo beserta rombongan selama dua hari di Iran. Kedua kepala negara sepakat untuk meningkatkan kembali nilai perdagangan yang terus mengalami penurunan selama lima tahun terakhir.
“Perdagangan antara kedua negara terus menunjukkan penurunan. Pada tahun 2015, perdagangan kedua negara hanya mencapai angka USD 300 juta dan ini angka yang kalau kita bandingkan dari angka 2011, maka di tahun 2011 kita sempat mencapai nilai perdagangan USD 1,8 milyar,” terang Retno Marsudi.
Oleh sebab itu, sejumlah langkah terobosan akan dilakukan Presiden Joko Widodo guna meningkatkan produksi ekspor tanah air yang melimpah, seperti kertas, kopi dan cocoa.
“Presiden juga mencoba untuk menjajaki adanya _direct trade_ dengan mereka (Iran) sehingga produk Indonesia dari segi harga akan lebih kompetitif kalau dilakukan perdagangan secara langsung dengan mereka (Iran) daripada harus melalui pihak ketiga,” ujar Retno Marsudi.
*Penerbangan Langsung Jakarta-Teheran*
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Iran menyatakan harapannya terhadap peningkatan pariwisata antar kedua negara dengan adanya rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Teheran dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan peran aktif kedua negara dalam mengatasi masalah _people to people contact_.
“Kita akan coba hitung bagaimana nanti pelaksanaannya, tetapi _in_ prinsip kedua pemimpin sepakat mengenai pentingnya upaya bersama untuk meningkatan kerja sama di bidang pariwisata,” ucap Retno Marsudi.
Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut di antaranya ialah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong.(Rilis)