Tepat sebelum pertandingan persahabatan antara Indonesia lawan Islandia digelar, Minggu (14/1), Presiden Joko Widodo meresmikan wajah baru Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, setelah direnovasi selama kurang lebih 2 tahun.
“Renovasi besar Gelora Bung Karno saya nyatakan diresmikan dan dimulai penggunaannya,” ujar Presiden yang kemudian menandatangani batu peresmian dan menyaksikan langsung pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia melawan Islandia yang berakhir dengan skor 1-4 untuk kemenangan tim Islandia tersebut.
Presiden Jokowi melalui akun Facebook-nya juga menyebutkan bahwa stadion ini adalah salah satu stadion dengan pencahayaan terbaik di dunia. Pernyataan tersebut bukanlah tanpa alasan. Selain ramah lingkungan karena menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber utama listriknya, GBK juga telah menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED) standar tertinggi yang diakui federasi sepakbola dunia (FIFA) dan federasi atletik internasional (IAAF).
Wajah baru GBK diikuti dengan sistem baru penyediaan listriknya. Stadion ini dilengkapi panel surya dengan kapasitas 420 kWp yang mampu menghasilkan rata-rata 1.470 kWh/hari. Melengkapi sumber utama energi stadion yang berasal dari tenaga surya yang memiliki, listrik GBK juga terkoneksi dengan sumber listrik dari PLN dan genset.
Dalam keterangan resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disebutkan bahwa stadion ini diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux atau tiga kali lebih terang dari sebelumnya. Namun yang membanggakan, pencahayaan GBK 50 persen lebih hemat karena menggunakan lampu LED, bukan lampu konvensional, dengan titik lampu sebanyak 610 set yang terkoneksi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80.000 watt PMPO, sehingga pergerakan lampu dapat seirama dengan musik yang dimainkan.
Pencahayaan sebelumnya memakai teknologi metal halide, membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk pemanasan sebelum dapat dihidupkan, sekarang dengan LED bisa difungsikan sebagai interactive dynamic lighting. (KO)