Sumber daya energi panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 28,5 Giga Watt electrical (GWe) yang terdiri dari resources 11.073 MW dan reserves 17.453 MW.
Hal ini kemudian menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia. Keberadaan sumber energi ini erat kaitannya dengan posisi Indonesia yang berada pada kerangka tektonik dunia.
Sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang sangat potensial, Pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan pemanfaatan panas bumi di Indonesia.
Berdasarkan data terbaru dari Direktorat Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tercatat sumber daya panas bumi yang termanfaatkan telah mencapai 1.948,5 MW yang terdiri dari 13 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada 11 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).
Sebaran 13 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang terpasang berdasarkan letak geografis dari wilayah barat sampai wilayah timur Indonesia.
Berikut sebaran PLTP di Indonesia:
- PLTP Sibayak, Sinabung, Sumatera Utara
- PLTP Sarulla, Sibual-buali, Sumatera Utara
- PLTP Ulubelu, Waypanas, Lampung
- PLTP Salak, Cibeureum – Parabakti, Jawa Barat
- PLTP Wayang Windu, Pangalengan, Jawa Barat
- PLTP Patuha, Pangalengan, Jawa Barat
- PLTP Kamojang, Kamojang – Darajat, Jawa Barat
- PLTP Darajat, Kamojang – Darajat, Jawa Barat
- PLTP Dieng, Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah
- PLTP Karaha, Bodas, Jawa Barat
- PLTP Matalako, NTT
- PLTP Ulumbu, NTT
- PLTP Lahendong, Tompaso, Sulawesi Utara
PLTP Karaha sendiri baru beroperasi secara komersil pada tanggal 6 April 2018. Dengan beroperasinya PLTP Karaha ini mampu melistriki 33 ribu rumah di Tasikmalaya dan sekitarnya.
Pencapaian ini merupakan realisasi dari program 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah, di mana akan meningkatkan kehandalan sistem transmisi Jawa-Bali dengan tambahan suplai listrik sebesar 227 Giga Watt hour (GWh) per tahun.
Selanjutnya, pada triwulan kedua tahun 2018, direncanakan tambahan kapasitas terpasang sebesar 110 MW terdiri dari: PLTP Sorik Marapi Modullar Unit 1, PLTP Sorik Marapi Marapi Modullar Unit 2, PLTP Lumut Balai Unit 1 dan PLTP Sokoria Unit 1.
Ke depan, pengembangan industri panas bumi diharapkan juga mencapai wilayah timur Indonesia serta pemanfaatannya tidak hanya sebagai pembangkit juga dapat dimanfaatkan secara langsung seperti untuk industri pertanian (antara lain untuk pengeringan hasil pertanian, sterilisasi media tanaman, dan budi daya tanaman tertentu), selain sebagai destinasi wisata yang sudah dilakukan saat ini.
Sumber: www.esdm.go.id
Editor: Hendri Kurniawan