Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa penerimaan negara seperti, pajak, bea cukai dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) adalah tulang punggung bagi berjalannya Republik Indonesia. Maka dari itu, pengelola keuangan negara harus mampu mempertanggungjawabkan akuntabilitas dan kredibilitas APBN.
“Reformasi perpajakan yang telah dan akan terus dilakukan membutuhkan darah-darah baru lulusan PKN STAN yang memiliki kemampuan meningkatkan penerimaan negara,” kata dia saat menghadiri wisudawan/wisudawati PKN STAN 2018 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (18/10).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa dari sisi pengelolaan belanja negara, para pengelola keuangan negara juga harus memastikan setiap rupiah yang dikumpulkan agar dapat dibelanjakan dengan sebaik-baiknya.
“(Belanja negara) harus bisa ikut menyelesaikan masalah peningkatan SDM, kualitas infrastruktur, dan perbaikan masyarakata secara keseluruhan. Kita sudah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. Itu adalah prestasi yang bisa dibanggakan,” ujarnya.
Untuk masalah pembiayaan, lanjut Sri Mulyani, pengelola keuangan negara harus mampu mengelola investasi dan utang perbendaharaan negara agar mampu menjaga perekonomian terbebas dari beban masa depan dan risiko lainnya.
“Kita butuh para pengelola yang mampu membaca risiko, mampu terus menjaga aset negara agar terus bisa memberi nilai tambah bagi ekonomi nasional,” ungkapnya.
Sri Mulyani berharap agar para wisudawan/wisudaati untuk selalu mencintai negara Indonesia. Selalu berikan yang terbaik dan tak berhenti meningkatkan kualitas.
“Indonesia memiliki banyak PR bagi Anda semua generasi baru. (Anda) harus mampu terus meningkatkan energi serta kreativitas dan memberi solusi bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Sumber: www.kemenkeu.go.id
Editor: Eva Ulpiati