Jamaninfo.com, Jakarta – Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) melaksanakan kegiatan Buka Bersama relawan pendukung 01 dan 02 bertempat di Upnormal Coffee Roasters Jalam Raden Saleh Jakarta (23/5), untuk mendinginkan suasana selepas Aksi 22 Mei.
Ketua Umum DPP JAMAN, Iwan Dwi Laksono dalam sambutannya menyampaikan keprihatinan dan menyayangkan beberapa elite politik dari kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno justru memperkeruh suasana.
“Stop lah berbicara yang justru memercikkan gesekan di masyarakat. Pemilu sudah usai. Rakyat sudah menentukan pilihan. Jika ada permasalahan segera selesaikan secara konstitusional”, Ujar IDL sapaan akrab Iwan Dwi Laksono.
Pihaknya juga meminta media televisi untuk mendinginkan suasana. Tak perlu mengundang tokoh-tokoh politik yang kontroversial dari dua kubu. Yang ucapannya justru membawa emosi masyakarat makin mendidih. Karena banyak tokoh politik kita yang santun, yang bisa berfikir jernih, itu yang harus kita munculkan. Dan sangat menyayangkan ketika TV berlomba-lomba menayangkan secara langsung kondisi bentrok yang justru menimbulkan kehawatiran dan melebarnya konflik hingga luar daerah.
Perlu ada filter di media Kemudian, Hari ini demokrasi kita mengalami tantangan baru yakni revolusi digital 4.0 di era revolusi digital saat ini, sangat mudah sekali orang memviralkan apapun secara cepat. Tanpa menyaring terlebih dahulu. Saya secara pribadi juga keberatan pemerintah mengurangi akses internet sosial media kita. Tapi kita harus terima demi kebaikan bangsa kita. Seakan masyarakat kita masih Gap dengan revolusi digital sehingga kita perlu juga mengedukasi masyarakat kita.
Jika kita melihat di sosial media, twitter facebook, IG atau WAG seakan Indonesia akan perang. Beberapa kawan dan keluaga kita bertanya bagaimana Jakarta? Atau teman kita dilua negeri bertanya apa yang terjadi di Indonesia? Karena saat ini smua orang focus melihat apa yang terjadi di area jalan tambrin dan sekitaran tana abang. Kami berharap dengan diadakannya kopi darat ini, buka puasa bersama 01 dan 02 untuk 03 yakni persatuan Indonesia. Menjadi semacam oase diantara kegentingan politik yang kita hadapi.
“Melalui agenda ini kami meminta baik kader internal kami, dan sesama relawan 01 maupun saudara kita di 02 juga mulai saat ini kita sama2 menanggalakn baju masing-masing.. tidak ada lagi 01 dan 02, yang ada adalah 03 untuk Persatuan Indonesia Sila ke 3 dari Pancasila. Saatnya kita sebagai anak-anak muda melanjutkan cita-cita bangsa. Dan kita memanfaatkan moment ramadhan dan menjelang fitri seagai moment kita menjalin kembali silaturahmi. Dan membuaka lembaran baru.”, Tutupnya.(red)
