Home Energi Catatan Penting Sejarah Penataan Ketenagalistrikkan Indonesia

Catatan Penting Sejarah Penataan Ketenagalistrikkan Indonesia

140
0
SHARE

Pada tahun 2017, capaian rasio elektrifikasi nasional mencapai 95,35%. Awalnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hanya menargetkan 92,75%. Hal ini menjadi catatan penting dalam sejarah penataan ketenagalistrikkan di Indonesia.

Catatan tersebut membubuhkan peningkatan rasio elektrifikasi terbaik sepanjang sejarah dimana dalam setiap bulannya mampu tumbuh sebesar 4 persen sepanjang tahun.

“Pertama kali dalam sejarah itu meningkatkan rasio elektrifikasi lebih dari 4% setiap bulan dalam setahun,” kata Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam acara Energy Talk: Mendongkrak Rasio Elektrifikasi di Energy Building Jakarta, Selasa (6/3).

Jonan juga optimis target rasio elektrifikasi yang dicanangkan Pemerintah di akhir tahun 2019 sebesar 99,9% bakal terealisasi.

“Tahun ini targetnya 97,5%, saya yakin kalau speed manajemen PLN tetap gini mestinya lebih dari 97,5%. Karena targetnya kita coba revisi di akhir 2019 menjadi 99,9%,” tuturnya.

Sejauh ini, masih ada masih ada sekira 5% penduduk Indonesia tidak menikmati listrik. Untuk itu, Pemerintah fokus memberikan penerangan terutama di daerah 3T, yaitu tertinggal, terluar dan terdepan (3T).

“Kalau tahun lalu kita fokus kepada produsen, tahun ini kepada konsumen,” terang Jonan.

Untuk melistriki wilayah tersebut, Pemerintah menghitung rasio elektrifikasi berdasarkan jumlah rumah bukan jumlah desa. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menerangi rumah penduduk adalah melalui program pra elektrifikasi melalui pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), dimana tahun ini Pemerintah membidik 175.782 rumah tangga yang tersebar di 15 provinsi.

 

Sumber: www.esdm.go.id

Editor: Hendri Kurniawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here