Jamaninfo.com, Nasional – Ketua Umum Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Erick Thohir mendorong anggotanya merumuskan program yang dapat mengembalikan kejayaan radio. Dalam sambutan yang disampaikan Sekretaris Umum PRSSNI Muhammad Rafiq, Erick Thohir meminta agar pada Munas PRSSNI kali ini dapat merumuskan sebuah kebijakan yang bisa membawa arah pembaruan bagi industri radio di Indonesia.
Dalam sambutan Musyawarah Nasional (Munas) XVI PRRSNI di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Rabu (10/5/2023), Menteri BUMN itu juga menyebut, saat ini industri penyiaran baik radio maupun televisi dalam kondisi yang tidak baik, karena adanya distrupsi dan ledakan digital yang semakin massif.
Lebih lanjut Rafiq menyatakan, berdasar data Nielsen Audio Measurement 2022, jumlah durasi penonton televisi semakin berkurang yakni sudah dibawah 2, bahkan sudah 30 menit. Sementara itu, data pengurus pusat PRRSNI bidang pembangunan usaha di 2019 iklan di radio mencapai Rp1,7 triliun. Namun angka ini mengalami penurunan hingga 40 hingga 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Karenanya pak Erick berharap agar PRSSNI bisa merumuskan sejumlah program yang dapat mengembalikan situasi itu, mengembalikan semua kebaikan di industri penyiaran khususnya radio,” tegas M Rafiq. Pada baia lin sambutanya, anggota PRRSNI juga diminta mampu bersaing, beradaptasi di tengah tingginya masyarakat Indonesia dalam mengakses internet.
Sementara, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat – Ubaidillah memaparkan tantangan media penyiaran khususnya radio menghadapi era digital dan media baru sangatlah besar. Dinamika dari berkembangannya teknologi itu adalah sebuah keniscayaan dan tak bisa dihindari. Karenanya, agar tetap relevan dengan situasi kekinian, radio harus adaptif.
Ubaidillah usai membuka resmi Musyawarah Nasional (Munas) XVI PRSSNI menyebut, perubahan tidak hanya menjadi tantangan pula membuka peluang bagi radio untuk berkembang. Apalagi keberadaan radio di banyak daerah di tanah air masih menjadi primadona bagi masyarakat. “Di daerah masih banyak yang mendengarkan radio, namun dengan alat yang sudah berbeda. Itulah tantangannya sekaligus peluang, sehingga PRSSNI perlu merespon, adaptif agar radio tetap relevan sesuai tehma Munas yakni Radio Stays Relevant”, tegasnya.
Sementara hari kedua, Kamis 11/05/23, peserta Munas dibagi dalam dua kelompok yakni Komisi A dan B, dalam dua ruangan sidang berbeda, pada rangkaian kegiatan Munas PRSSNI. Diagendakan, setelahnya dialnjutkan dengan pemilihan Ketua Umum, periode 2023 – 2027.[gpwk-bw]