Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, berencana mengevaluasi harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar bersubsidi pada pertengahan Maret 2018. Evaluasi tersebut dilakukan lantaran harga minyak dunia melambung pada kisaran US$ 65 per barel.
Jonan menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan harga eceran Premium dan Solar dalam tiga bulan ini (Januari-Maret 2018) tidak ada kenaikan. Namun, Kementerian ESDM akan terus mengamati perkembangan harga minyak dunia.
“Di pertengahan Maret nanti kita lihat, apakah perlu dilakukan penyesuaian atau tidak (harga BBM Premium dan Solar subsidi), Memang tantangan besarnya harga minyak dunia sudah bergerak naik di atas US$ 60 per barel ,” ujarnya.
Harga jual Premium ditetapkan Rp 6.450 per liter, Solar bersubsidi Rp 5.150 per liter, dan minyak tanah Rp 2.500 per liter. Harga jual eceran BBM tersebut berlaku sampai 31 Maret 2018.
Jonan menuturkan bahwa realisasi penyaluran BBM berkadar oktan 88 atau Premium oleh Pertamina pada tahun lalu hanya 7 juta Kiloliter (Kl) dari target 12,5 juta Kl. Realisasinya hanya sekitar 60 persen. Sementara penyaluran Solar di 2017 mencapai 93 persen.
“Kami sudah beritahu Pertamina bahwa kewajiban distribusi BBM Premium dan Solar tetap harus dilaksanakan di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (HK)