Ratusan orang yang mengatasnamakan Alumni Aktivis 98 menggelar kegiatan buka bersama dan diskusi kebangsaaan terkait terorisme dan radikalisme di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (29/5).
Dalam acara tersebut, Hengki Irawan, salah satu aktivis 98 mengatakan bahwa saat ini telah banyak paham-paham asing yang berpotensi merongrong kehidupan bernegara di Indonesia.
“Seperti ideologi transnasional, Hizbut Tahrir, Ikhawanul Muslimin. Semuanya berakar di negara-negara Timur Tengah. Dan saat ini mengancam negara Indonesia,” ujarnya.
Hengki menjelaskan, Indonesia telah menjadi sasaran dan target penduduk Islam garis keras. Pasalnya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
“Sehingga dia tak mau menyia-nyiakan. Apakah itu dari proksi dari negara barat? Itu harus kita buktikan. Karena kekuatannya berasal dari kekuatan modal dan fundamental yang mengancam kita,” kata dia.
Ia juga menerangkan, saat ini sudah banyak kelompok transnasional yang ingin membawa Indonesia mundur kea bad pertengahan. “Pemunduran ideologi, cara berpikir. Kita diajarkan agama untuk menjadi orang yang baik kepada sesama. Tapi mereka menggunakan agama untuk menjadi jahiliyah dan orang bodoh,” tukas Hengki.
Reporter: Indah Aprianti
