Presiden Joko Widodo menekankan empat prioritas dalam menangani dampak gempa bumi dan tsunami yang mengguncang sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), khususnya Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9).
Prioritas tersebut adalah, pertama berkaitan dengan evakuasi korban, pencarian dan penyelamatan korban yang belum ditemukan. Presiden memerintahkan kepada Kepala Basarnas dibantu TNI dan Polri agar menambah personelnya, sehingga bisa menjangkau lebih banyak ke wilayah-wilayah yang terdampak.
“Mungkin masuk ke Donggala, masuk ke Sigi, masuk ke Parigi Moutong,” kata Presiden saat menyampaikan pengantar pada Rapat Terbatas mengenai Penanganan Dampak Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10).
Presiden meminta agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantu pengerahan alat-alat berat, meskipun sebelumnya telah banyak yang masuk. “Kerahkan alat-alat berat dari tempat-tempat di sekitar Sulawesi Tengah dan juga bisa memakai alat-alat berat yang dimiliki swasta,” tegasnya.
Prioritas kedua adalah berkaitan dengan pertolongan medis. Presiden mengaku, dirinya melihat sendiri di lapangan bahwa tenda yang digunakan untuk menangani para korban masih sangat terbatas.
Oleh karena itu, Ia meminta kementerian yang masih mempunyai tenda-tenda besar agar segera dikirimkan ke lokasi bencana. “Terutama yang berkaitan dengan penanganan korban di lapangan. Juga termasuk di dalamnya kapal Rumah Sakit TNI juga akan segera didorong ke sana,” tegasnya lagi.
Presiden juga meminta kepada Menteri Kesehatan untuk memperbanyak rumah sakit darurat di lapangan dan memastikan ketersediaan obat-obatan dan tenaga medis.
Prioritas ketiga adalah berkaitan dengan penanganan pengungsi. Presiden meminta agar dipastikan semua titik-titik pengungsian ada bahan makanan untuk wanita, bayi dan anak. Terutama, yang berkaitan dengan penyediaan air dan MCK bagi pengungsi.
“ini betul-betul darurat karena listriknya memang pada kondisi yang masih padam sehingga mencari air sangat sulit sekali di lapangan,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Ia juga meminta dari sisi aspek keamanan dari TNI dan Polri untuk juga menjaga distribusi logistik agar betul-betul sampai kepada masyarakat.
Prioritas keempat adalah berkaitan dengan perbaikan infrastruktur. Presiden menekankan bahwa perbaikan infrastruktur terutama bandara, jalan-jalan yang terkena longsor agar segera diselesaikan.
Terkait aliran listrik, Presiden menilai bahwa hal itu sangat penting sekali dalam penanganan bencana. Ia menyebutkan, penanganan medis di rumah sakit tidak dapat berjalan karena tidak adanya listrik.
“Air juga tidak bisa didapatkan karena listriknya belum menyala sehingga ini menjadi prioritas,” paparnya.
Adapun yang berkaitan dengan BBM, Presiden menekankan agar BBM yang ada di lokasi bencana dapat dipastikan. “Harus betul-betul pada kondisi yang melimpah sehingga rakyat terlayani apabila ingin membeli BBM,” tukasnya.
Presiden meminta Kementerian PUPR agar membantu penanganan perbaikan runway airport sehingga bandara di Palu dapat normal kembali, sehingga mobilisasi logistik, evakuasi korban itu bisa dilakukan.
Presiden juga memerintahkan kepada Menteri Perhubungan untuk mendorong agar pesawat-pesawat komersial juga bisa berjalan dengan normal kembali.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”