Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan melakukan pengambilan nomor urut di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (21/9) malam. Dijadwalkan, paslon Jokowi-Ma’ruf akan berangkat dari Tugu Proklamasi.
Dalam perjalanan menuju Kantor KPU, Jokowi-Ma’ruf akan didampingi oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) dan para partai politik pengusung. Selain itu, paslon juga akan dikawal oleh para relawan dengan menampilkan pertunjukan kesenian dan kebudayaan di beberapa titik yang akan dilalui oleh Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Iwan Dwi Laksono menyampaikan bahwa sebagai salah satu relawan yang mendukung paslon Jokowi-Ma’ruf, JAMAN akan menampilkan beberapa pertunjukan kesenian dan kebudayaan.
Menurut Iwan, hal ini dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa paslon Jokowi-Ma’ruf Amin dan para pendukungnya ingin membawa pesan damai dan ceria dalam mengikuti kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang.
“Dalam berkompetisi di Pemilu 2019 ini, Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin menginginkan keceriaan, tanpa ada kekerasan, ujaran kebencian, namun tetap bermartabat,” ujar Iwan dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (20/9).
Iwan menuturkan, Pemilu merupakan kontestasi politik dan pesta demokrasi yang harus dirayakan dengan keceriaan dan suka cita. Ia mengimbau agar seluruh peserta pemilu dan pihak-pihak yang terkait menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
“Pak Jokowi berpesan bahwa meskipun pilihan berbeda itu tidak masalah, tapi jangan sampai ada permusuhan antar masyarakat, karena ini pesta demokrasi,” tuturnya.
Apalagi, lanjut Iwan, Presiden Jokowi juga sudah mengajak kepada seluruh masyarakat dan seluruh elemen bangsa agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Pasalnya, dengan semangat persatuan dan kesatuan, Indonesia akan mampu mewujudkan cita-cita kemandirian nasional.
“Dengan semangat persatuan dan kesatuan, mari bergotong royong menuju Indonesia yang maju, mandiri serta berdaulat,” tandasnya.
Iwan menegaskan, jangan sampai kontestasi politik sepert Pemilu dapat berdampak pada pecah dan retaknya persaudaraan antar masyarakat Indonesia.
“Persaudaraan, persatuan dan gotong royong adalah aset bangsa yang harus tetap dijaga keberlangsungannya, mari kita rawat semua aset bangsa itu, jangan sampai terpecah belah,” tutup Iwan.
Reporter: Eko “Gajah”
