JamanInfo.com – Malang (17/10), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengalokasikan 50% lebih anggarannya untuk program-program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat. Salah satunya Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) dan sumur bor bagi masyarakat Kabupaten Malang, Jawa Timur yang diserahkan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Kemarin.
Wamen Arcandra berharap bantuan yang diberikan pemerintah tersebut dapat dijaga sehingga pemanfaatannya dapat berjalan dengan baik, berkesinambungan dan kemanfaatannya dapat berlangsung lebih lama.
“Kementerian ESDM memberikan bantuan fasilitas umum berupa PJU-TS tolong dijaga, ini adalah fasilitas kita bersama yang dibiayai dengan uang kita juga, agar bisa dijaga jangan sampai umur dari penerangan jalan umum ini beberapa bulan saja,” ujar Arcandra.
Untuk memudahkan proses pemantauan dan pengawasan PJU-TS Arcandra menyarankan agar PJU-TS diletakkan di dekat dengan fasilitas umum atau sosial dengan demikian maka jika terjadi kerusakan dapat terpantau dengan baik.
“Kalau bisa PJU-TS ditempatkan di lokasi yang ada sarana dan prasarana umum misalnya, ada di depan Masjid, Gereja, di depan Kantor Kelurahan, itu pasti dijaga,”tutur Arcandra.
Bantuan Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) berupa PJU-TS telah terealisasi sebanyak 50.000 titik PJU-TS sejak tahun 2016 hingga tahun 2018. Pada tahun 2019, program PJU-TS dilaksanakan di 31 provinsi dengan total yang akan dibangun sebanyak 22.500 titik, 900 titik diantaranya dibangun di Kabupaten dan Kota Malang Jawa Timur.
Sementara untuk bantuan sarana air bersih melalui sumur bor, Kementerian ESDM melalui Pusat Survei Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi memberikan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Malang yang sulit mendapatkan air bersih sebanyak delapan unit dengan perincian untuk Kecamatan Pagak sebanyak 4 unit, Kecamatan Bantur 3 unit, dan Kecamatan Donomulyo 1 unit.
Program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam ini sudah dimulai sejak awal tahun 2000-an dan terhitung dari tahun 2005 s/d 2018 dimana sebanyak 2.288 unit sumur bor terbangun untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. (Kementerian ESDM)