Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Menegaskan bahwa sistem integrasi tarif tol JORR bertujuan untuk menyesuaikan tarif rata-rata dan memfungsikan tol sebagai jalan bebas hambatan jarak jauh, khususnya bagi angkutan logistik.
“Hal ini bukan semata-mata menguntungkan pihak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai operator,” tegas Direktur Jenderal Bina Marga, Arie Setiadi Moerwanto, dalam keterangannya saat sosialisasi sistem integrasi tarif tol JORR di Jakarta, Jumat (22/6).
Arie menjelaskan, dengan menggunakan sistem integrasi jalan tol JORR tersebut, sekira 61 persen pengguna jalan tol akan membayar lebih murah.
“Untuk 38 persen pengguna jarak dekat lebih baik memakai jalan arteri jika tarifnya dirasa terlalu tinggi,” jelasnya.
Ia juga menuturkan bahwa tujuan utama penyesuaian tarif tersebut bertujuan untuk memudahkan pengguna jarak jauh seperti angkutan logistik agar pengeluarannya lebih murah.
“Jadi secara garis besar, ini bukan untuk menaikkan pendapatan dan sebagainya, tapi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara luas. Ada yang bayar mahal, tapi 61 persen bayarnya lebih murah. Penerapannya juga sudah ditunggu oleh truk-truk golongan III, IV dan V,” tuturnya.
Reporter: Eva Ulpiati