Ketua Komisi Nasional Hak asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad taufik Damanik menyampaikan penghargaan dan apresiasi atas kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang dapat mengendalikan insiden kerusuhan yang melibatkan narapidana terorisme dan aparat keamanan di Markas Korps Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat dengan pendekatan humanis serta pendekatan yang lunak (Soft Approach).
“Komnas HAM mengapresiasi langkah Polri yang dapat mengendalikan situasi dengan soft approach sehingga tidak ada korban jiwa tambahan dalam pembebasan sandera,” ucap Taufik dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (10/5).
Menurut Taufik, perubahan pendekatan aparat keamanan yang lebih humanis dalam penindakan terorisme tersebut didorong oleh komitmen Polri untuk terus melakukan pembenahan.
“Polri juga terus melakukan kerja sama yang erat dengan pelbagai pihak lain seperti Komnas HAM melalui pendidikan dan pelatihan, pembuatan buku saku HAM dan koordinasi yang intensif dalam menangani peristiwa,” ujarnya.
Taufik juga mengutuk tindakan kekerasan yang berujung kematian tersebut. Menurutnya, tindakan yang dilakukan secara kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia tersebut mengakibatkan hilangnya hak hidup korban yang tewas.
“Ini jelas-jelas bertentangan dengan jaminan hak asasi manusia yang mana hak hidup adalah hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun, sesuai dengan Pasal 28 ayat 1 UUD 1945,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan rasa belasungkawa kepada jajaran Polri atas tewasnya lima aparat keamanan dalam peristiwa tersebut. “Kepada korban yang luka-luka semoga segera mendapatkan kesembuhan dan lekas sehat kembali,” tutur taufik.
Reporter: Rahmawati Alfiyah