Presiden Joko Widodo menegaskan kepada para taruna taruni perwira TNI Polri bahwa pelantikan yang diberikan kepada mereka bukan hanya pelantikan sebagai perwira remaja.
Menurut Presiden, pelantikan tersebut merupakan peneguhan kewajiban dan tanggung jawab yang sebelumnya menjadi taruna dan taruni.
Sebagaimana diketahui, Presiden telah melantik 724 perwira TNI/Polri yang telah menempuh pendidikan di Akademi TNI dan Akademi Polri, dalam upacara Prasetya Perwira (Praspa) di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/7).
“Saudara-saudara harus menjadi perwira yang mengabdi kepada bangsa dan negara. Saudara-saudara harus menjadi perwira yang menjaga dan menegakkan merah putih, yang mendukung kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia,” tegasnya.
Presiden menekankan bahwa para perwira remaja yang baru dilantiknya tersebut adalah masa depan TNI dan Polri dan penentu refomasi di institusi masing-masing.
“Tangan kalianlah yang akan menjalankan adaptasi dan reformasi itu. Hati kalianlah yang akan merawat kedekatan dengan rakyat. Tekad kalianlah yang akan memperkokoh Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata dia.
Ia juga menyampaikan bahwa hari ini adalah adalah sebuah permulaan bagi perjalanan Dharma Bakti para perwira tersebut untuk negeri, Ibu Pertiwi, dan kejayaan Indonesia.
“Mulai sekarang ini saatnya Saudara-saudara untuk menunjukkan prestasi sebagai ksatria yang tangguh, tunjukkan integritas dan loyalitasmu kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” tandas Presiden.
Presiden meminta ke 724 perwira TNI Polri yang baru dilantik tersebut untuk menunjukkan kecerdasan dan ketangkasan untuk menghadapi perubahan zaman. “Tunjukkan kemampuanmu untuk menaklukkan setiap tugas kedinasan yang diberikan,” tukasnya.
Menjadi perwira TNI dan Polri adalah membuka ladang pengabdian yang membanggakan, pengabdian untuk ideologi negara kita, Pancasila, untuk NKRI, untuk konstitusi, untuk Bhinneka Tunggal Ika, serta untuk Indonesia maju yang semakin Jaya.
Presiden mengingatkan, bahwa kehormatan yang diterima para perwira saat ini dan yang akan datang merupakan hasil jerih payah mereka. Namun, lanjutnya, hal itu tidak mungkin dapat diperoleh jika tidak ada pengorbanan dari para orang tua, ketekunan dan dedikasi dari instruktur dan pelatih, dukungan dari negara, dan hamparan kesempatan dari Ibu Pertiwi.
“Inilah saatnya Saudara-saudara bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala anugerahnya. Inilah saatnya saudara-saudara bersimpuh kepada Ibu Pertiwi,” tutupnya.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”
