Home Energi Marinir Sorong Terima LTSHE

Marinir Sorong Terima LTSHE

141
0
SHARE

Komandan Korps Marinir TNI AL (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono secara langsung menyerahkan 12 set Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada Prajurit Yonmarhanlan XIV Sorong, di Katapop daerah pedalaman Sorong, Papua Barat, Kamis (1/2).

Sebelumnya, Jumat (19/1), di Graha Marinir Panti Perwira, Jakarta, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Rida Mulyana menyerahkan 200 paket LTSHE kepada Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono. Penyerahan tersebut merupakan bagian dari 200 unit LTSHE dukungan Kementerian ESDM kepada Korps Marinir.

“Dengan adanya Lampu Tenaga Surya Hemat Energi ini tentunya akan sangat mendukung penugasan Marinir, terutama di tempat-tempat yang belum terdukung listriknya. Pendistribusian lampu ini diprioritaskan untuk Marinir yang bertugas di pulau terluar dan perbatasan. Rawat dan gunakan dengan baik,” ungkap Bambang kepada prajurit Marinir.

Rida menyampaikan LTSHE ini menjadi dukungan Kementerian ESDM bagi para marinir di daerah perbatasan.

“Ini adalah salah satu program dari Kementerian ESDM, khusus untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), dari awal sudah kita design. Kita memang ingin agar saudara kita yang mendapat tugas menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berada di pulau terluar atau perbatasan, sedikit banyaknya tertolong dengan ini, ” ujarnya.

Rida menyatakan bahwa pemberian lampu ini bukan bantuan, melainkan sebuah dukungan bagi para marinir dalam mengemban tugas negara.

“Kami sangat bisa membayangkan bagaimana sulitnya teman-teman di sana. Semoga apa-apa yang kita lakukan saat ini banyak manfaatnya bagi negara”, jelasnya.

Paket program LTSHE mencakup panel surya kapasitas 20 watt peak, 4 lampu LED, baterai, biaya pemasangan, dan layanan purna jual selama tiga tahun. Prinsip kerja LTSHE adalah energi dari matahari ditangkap oleh panel surya, diubah menjadi energi listrik kemudian disimpan di dalam baterai.

Energi listrik di dalam baterai ini yang kemudian digunakan untuk menyalakan lampu. LTSHE dapat beroperasi maksimum hingga 60 jam. LTSHE ini sangat cocok untuk rumah pedesaan yang secara geografis sangat terisolir dan distribusi penduduknya tersebar serta sulit dijangkau jaringan PLN.

 

Sumber: www.esdm.go.id

Editor: Hendri Kurniawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here