Home Nasional Masih Memanas, Warga Sukamenang Muratara Blokir Jalan PT DNS

Masih Memanas, Warga Sukamenang Muratara Blokir Jalan PT DNS

1283
0
SHARE

Jaman.or.id, Nasional (7/8) – Akibat penembakan semena-mena yang dilakukan oleh oknum Brimob terhadap Hidayat (30) warga penambang tradisional di area lahan pertambangan PT. Dwinad Nusa Sejahterah (PT.DNS) yang terletak di Bukit Tembang Desa Sukamenang, kini aksi warga kembali memanas. Sedikitnya hingga hari ini Dua Mobil Milik PT DNS dibakar Warga, dan Warga blokir jalan akses perusahaan tambang emas tersebut.

Awalnya selain karena warga masih marah terhadap kejadian penembakan Sabtu (6/8) Pukul 2.30 Wib di lokasi pertambangan. Lalu pada Minggu (7/8) saat warga masuk ke area pertambangan, tiba-tiba ratusan warga yang bekerja sebagai penambang tradisional itu kaget,  karena melihat akses jalan tempat mereka berkerja mencari nafkah telah di potong PT. DNS menggunakan alat beratnya. 
Sehingga pada pagi hari itu, semua masyarakat pekerja tambang tradisional langsung mengambil tindakan, melakukan perlawanan dengan memblokir jalan akses keluar masuk kendaraan PT. DNS. 

Mereka melakukan pemblokiran jalan di Simpang Desa Rantau Telang – Desa Sukamenang yang menghubungkan area pertambangan tersebut.
Kabar tersebut disampaikan salah satu penambang tradisional berinisial PJ Minggu (07/8)
“Jalan di area tambang seperti Jalan Lengkuas, Amper Pusan, dan beberpa jalan lainnya sudah dipotong alat berat DNS.  Karena tindakan itu, kami dari pihak penambang tradisional tanpa dikoordinasi semua berkumpul pagi ini langsung bertindak ramai-ramai membelokir jalan ini. Pokoknya kalau belum diselesaikan kami tidak akan buka blokiran ini,” katanya. 

Dikatakannya juga, warga yang turut hadir dalam aksi blokade jalan ini dilakukan secara bergantian atau bergilir, dan jika ada desakan dari pihak PT. DNS maka warga yang lainnya dari beberpa desa segera di hubungi untuk datang dilokasi untuk memperkuat jumlah massa dalam melakukan penolakkan. 

Sampai Pukul 13.20 Wib berita ini diterima, sudah terjadi pembakaran lagi tehadap 1 unit mobil perusahaan DNS jenis Strada warna Putih, jadi totalnya dengan yang ada kemarin 2 unit. Massa akan terus melakukan tindakan anarkis selama pemerintah diam tanpa memberi solusi terbaik, ucapnya. 

Kendaraan perusahaan,  sudah diingatkan untuk tidak boleh melintasi jalan yang diblokir warga tersebut. Namun tetap saja ngotot, akhirnya dibakar massa. 
Warga penambang tradisional ini berasal dari beberapa desa yakni Desa Tanjung Agung,  Desa Sukamenang, Desa Rantau Telang, Desa Muara Batang Empu,  Desa Sukaraja, Desa KMPI.
Mereka menuliskan di papan bekas kardus, yakni agar pemerintah menghentikan aktivitas perusahaan karena tidak memiliki manfaat bagi warga penambang tradisonal. 
Apa lagi selama ini telah banyak menelan korban, yang di jebloskan ke dalam penjara, dan pembunuhan, penembakan sehingga berjatuhan korban akibat konflik berkepanjangan tanpa henti.  
Apa lagi sikap aparat sangat arogan,  dan pihak perusahaan tidak bersahabat dengan warga masyarakat yang memiliki hak ulayat adat. 

Aksi warga penambang tradisional dilokasi itu bertujuan, akan menghentikan aktivitas semua kendaraan perusahan yang mau keluar masuk. 

Seperti biasanya sesuai recana warga, yakni akan terus berjaga-jaga selama 24 jam. Dengan mendirikan tenda tempat berteduh.  Hal itu sudah seperti halnya yang dilakukan pada saat aksi sebelumnya.  
“Yang bergantung hidup dengan mata pencarian dari tambang tradisional ini bukan hanya masyarakat Desa Sukamenang saja ya, akan tetapi masih banyak masyarakat desa-desa lainnya seperti Desa Muara Batang Empu, Desa Rantau Telang, Desa Sukaraja,  Desa  Tanjung Agung, ” ungkapnya. 


Ketika diminta kejelasan terkait dengan area penambangan yang dimaksud. Ia mengatakan sebagai pekerja penambang tradisional pihaknya memang mengakui, pihaknya memang masuk daerah tambang PT. DNS tapi mengambil bebatuan mengandung emas (ore) tidak masuk kawasan perusahan yang lagi bekerja. Karena area tempat penambangan sudah dicaplok perusahaan semua, jadi wajarlah yakan,” katanya. 

Ia minta kepada pemerintah pusat, Presiden RI dapat turut menyelesaikan masalah kebrutalan aparat dan penyelesaian sengketa antar warga lingkar tambang dan PT. DNS. 
“Kepada Bapak Presiden Jokowi, kami minta Bapak dapat peduli dengan nasib kami. Kami telah mendukung Bapak dan telah memilih Bapak jadi Presiden. Bapak silahkan buka di data calon presiden mana yang kami menangkan, ” ujarnya. 

Tujuannya menyampaikan penekanan dan pengharapan kepada Presiden Jokowidodo. PJ mengatakan bahwa sangat merasa kesal, selama ini instansi yang diminta melalui prosudur penyuratan untuk memfasilitasi penyelesaian konflik ternyata semua mundur tanpa ada kabar. 
Ia mengatakan sudah melakukan pelaporan berkali-kali ke Komnasham RI, Kementrian ESDM RI, KPK, Ombudsman RI, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, DPR RI, dan DPRD Provinsi Sumsel dan Gubernur Sumsel.

Lebih lanjut PJ mewakili warga yang melakukan aksi meminta agar Presiden dapat menginstruksikan pemecatan terhadap aparat yang arogan menembak rekannya. Dan menutup aktivitas pertambangan PT. DNS agar konflik berakhir. (Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here