Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menekankan agar seluruh Stakeholder Sektor ESDM mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri untuk produk yang dihasilkannya.
Menurutnya, pemanfaatan produk dalam negeri akan membawa multiplier effect dari membuka lapangan kerja hingga competitiveness yang baik.
“Saat ini kurs rupiah melemah terhadap mata uang US dollar, saya menyarankan, wajib ya, penggunaan produksi dalam negeri atau komponen lokal itu harus diutamakan. Saya mohon pada semua badan usaha termasuk PLN sepanjang bisa menggunakan produksi dalam negeri dalam kegiatan usahanya,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Jonan menambahkan, kewajiban untuk menggunakan produk dalam negeri ini juga termasuk bagi badan usaha asing dengan modal semua pinjaman dari luar negeri, selama produk-produk itu tersedia dan memenuhi klasifikasi yang badan usaha tetapkan.
“Pak, kalau saya badan usaha, semua pinjaman dari luar negeri, apa harus pakai produk dalam negeri? Jawabannya harus, selama tersedia, karena ini juga menciptakan multiplier effect terhadap penciptaan lapangan kerja dan menciptakan competitiveness yang baik. Kalau di industri hulu migas, itu mungkin biaya tenaga kerja indonesia 2-3 dolar, kalau di AS 11-12 USD, ini yang saya sarankan ada penggunaan produk lokal. Sepanjang kualitas atau spesifikasi dan kuanttitas itu dibutuhkan sesuai dengan yang ditetapkan,” imbuhnya.
Pengutamaan untuk menggunakan komponen dalam negeri juga merupakan arahan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Presiden meminta agar dari waktu ke waktu mendorong penggunaan produksi dalam negeri untuk menciptakan multiplier effect diseluruh sektor ekstraktif, baik sektor hulu migas, pertambangan, minerba maupun panas bumi.
“Berdasarkan daftar Kementerian Perindustrian, kalau mereka mengajukan untuk dimasukan ke master list untuk pembebasan bea masuk kita minta dikeluarkan aja,” tutup Jonan.
Sumber: www.esdm.go.id
Editor: Catur Apriliana