JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengemukakan bahwa saat ini teknologi untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) semakin canggih. Banyak negara yang kini mulai mengembangkan EBT di negaranya.
Selain teknologi yang makin canggih, kata dia, harga yang ditawarkan untuk pengembangan EBT semakin kompetitif. Hal ini diketahuinya usai melakukan dialog dengan Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen beberapa waktu lalu.
“Sekarang teknologinya makin canggih dan harganya makin kompetitif. Kemarin saya mewakili Bapak Presiden untuk berdialog dengan PM Denmark, dan kemarin beliau dan timnya juga memberikan data dan informasi (mengenai EBT),” katanya di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Dia mencontohkan, Denmark saat ini tengah membangun pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Untuk PLTB yang dibangun di darat, tarifnya sekitar 4 sen per kilowatt hour (kWh). Sementara untuk yang dibangun di laut (offshore) sekitar 6 sen per kWh.
Di Indonesia, tambah dia, hingga November 2017 sudah ada sekitar 1.186 megawatt (MW) perjanjian jual beli listrik berbasis EBT yang diteken. Sehingga, mantan Menteri Perhubungan ini optimistis EBT akan berkembang juga di Indonesia.
“Jadi, mustinya ini akan jalan terus, ada PLTS yang besar sekali mungkin segera. Saya enggak berani ngomong sekarang karena belum ditandatangani, juga inisiatif mengenai pengembangan geothermal juga banyak sekali, mulai dari Aceh sampai sekarang merambah ke Flores,” terang Jonan.(Sindo)