Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk wilayah Lombok Utara, Lombok Timur, dan Mataram akan diliburkan pada Senin (6/8).
Menurutnya, keputusan untuk meliburkan sekolah tersebut lantaran untuk mengantisipasi agar bangunan sekolah tidak membahayakan bagi siswa. “Akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh petugas,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui telah terjadi gempa bumi berkekuatan 7 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8) malam sekira pukul pukul 18.46 WIB.
Berdasarkan data BNPB, gempa tersebut mengakibatkan korban meninggal sebanyak 82 orang. Selain itu, terdapat juga ratusan korban luka-luka dan ribuan rumah rusak.
Sutopo mengatakan, BNPB saat ini terus mendampingi Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten terdampak. BNPB bersama BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, SKPD, NGO, relawan dan lainnya terus melakukan penangan darurat.
“Penanganan darurat terus dilakukan, tambahan bantuan logistik dan peralatan segera dikirimkan, 2 helikopter untuk mendukung penanganan darurat dikirimkan,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memberangkatkan tambahan pasukan dan bantuan, khususnya bantuan kesehatan yaitu tenaga medis, obat-obatan, logistik, tenda dan alat komunikasi.
Menurut Sutopo, fokus utama saat ini adalah pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak gempa serta pemenuhan kebutuhan dasar.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, air bersih, permakanan, selimut, tikar, tenda, makanan siap saji, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya,” ungkapnya.
Sumber: www.bnpb.go.id
Editor: Eva Ulpiati
