Home Energi Pasokan BBM dan Listrik Aman saat Tahun Baru 2019

Pasokan BBM dan Listrik Aman saat Tahun Baru 2019

140
0
SHARE
Sumber foto: www.esdm.go.id

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi menyampaikan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM), LPG dan listrik aman pada awal tahun 2019 ini.

Posko Nataru ESDM mencatat, distribusi LPG rumah tangga (PSO dan Non PSO) di hari pertama tahun 2019 sebesar 21.625 MT, atau hanya mengalamai kenaikan 1% dari distribusi normal. Dalam laporannya per 1 Januari 2019, Posko ESDM memastikan kondisi distribusi LPG, BBG dan jargas secara umum dalam kondisi umum.

“Kondisi Stok LPG saat ini sebanyak 450.841 MT dengan Coverage Days sekitar 21 hari,” kata Agung dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (2/1).

Selain itu, lanjut Agung, arus balik tahun baru juga memicu naiknya distribusi BBM terutama untuk jenis Premium yang naik 12%, Pertamax/Akra 92 naik 12%, Pertalite naik 4%.

Sementara itu, konsumsi Pertamax Turbo turun 46%, Minyak Solar turun 40 %, Pertamina Dex turun 43% , Dexlite turun 67%. Untuk Avtur turun 15% dan Kerosene turun 39%.

“Secara umum stok BBM dalam kondisi normal. Coverage Days BBM jenis Premium: 20 hari; Solar/Akrasol: 23 hari; Pertalite: 22 hari; Kerosene: 70 hari; Pertamax/Akra 92: 26 hari; Pertamax Turbo: 61 hari; Pertamina Dex: 41 hari; Dexlite: 23 hari; dan Avtur: 31 hari,” ungkapnya.

Agung juga melaporkan bahwa pasokan listrik pada Tahun Baru juga dalam kondisi normal. “Secara keseluruhan daya mampu pasok nasional sebesar 32.797,53 MW dan Beban puncak sebesar 21.972,82. Sehingga cadangan daya nasional sebesar 10.824,71 MW,” ujarnya.

Agung menambahkan, kondisi pasca tsunami Banten dan Lampung, seluruh SPBU telah beroperasi normal dengan rata-rata Stock aman untuk 2-7 Hari.

Sedangkan SPBN AKR 20.2.2.002 Sumur, Pandeglang, terdampak Tsunami Banten, masih dalam proses pembersihan dan masih belum bisa dipastikan waktu beroperasi kembali.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau pada 1 Januari 2019 berstatus siaga level III. Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km dari kawah, yaitu di dalam kompleks Gunung Krakatau yang dibatasi Pulau Rakat, Sertang dan Panjang.

“Masyarakat juga dihimbau agar menyiapkan masker untuk mengantisipasi jika terjadi hujan abu,” pungkasnya.

Sumber: www.esdm.go.id

Editor: Catur Apriliana

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here