Kepala Biro Humas dan Kersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Bonivacus Prasetya Ichtiarto menyampaikan bahwa jumlah penyaluran dana desa sejak tahun 2015 hingga tahun 2017 sudah mencapai Rp 122,09 triliun. Sedangkan hingga tahun 2018 tahap dua mencapai Rp 149,31 triliun.
Ia menambahkan bahwa anggaran tersebut digunakan untuk jalan desa, drainase, PAUD, jembatan, sarana olahraga, air bersih, posyandu, dan lain-lain.
“Pendamping desa hingga saat ini sebanyak 36.384 orang dan jumlah BUMDesa terbentuk mencapai 39.149,” ungkap Bonivacius dalam Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Kemasyaratan (Bakohumas) di Bali, Senin (23/7).
Bonivacius menjelaskan bahwa Program Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) merupakan program prioritas lain Kemendesa PDTT yang hingga saat ini telah ada 343 Prukades, dengan investasi potensial sebesar Rp 47 Triliun yang melibatkan hampir 148 kabupaten.
“Pembangunan daerah tertinggal salah satu programnya pembangunan pasar kecamatan 10 unit. Pembangunan daerah tertentu salah satu programnya jalan perbatasan. Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi salah satu programnya pembangunan fasilitas umum seperti balai desa sebanyak 785 unit,” jelasnya.
Kebijakan dana desa, menurut Bonivacius, terus meningkat yakni Rp 20,67 triliun tahun 2015, Rp 46,98 triliun tahun 2016, serta masing-masing Rp 60 triliun pada tahun 2017 dan 2018.
“Alokasi tahun 2018 sebanyak 3 tahap yakni 12 Triliun tahap 1 serta tahap kedua dan ketiga sebesar 24 Triliun,” ujarnya.
Tahun 2018, tambah Bonivacius, sesuai arahan Presiden sebanyak 30 persen dialokasikan untuk kegiatan padat karya tunai sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat desa.
“Total kegiatan padat karya tunai desa yang dilaksanakan berhasil menciptakan 3.540.417 hari orang kerja dan sebanyak Rp689,74 miliar diberikan upah,” ucapnya.
Bonivacius menerangkan bahwa perkembangan status desa realisasi 24 Mei 2017 dari survei di 61.289 desa/82% dari total desa, didapatkan hasil 8.305 terjadi penurunan desa tertinggal dan peningkatan 2.318 desa mandiri.
“Artinya, melewati target RPJMN 2015-2019 yakni penurunan 5.000 desa tertinggal dan peningkatan 2.000 desa mandiri,” terangnya.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”