Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2018, PLN Area Pengatur Beban (APB) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan bahwa pasokan tenaga listrik di wilayah tersebut aman.
Manajer PLN APB Jateng-DIY, Tresna Wikarsa menyampaikan beban puncak pemakaian listrik wilayah Jateng-DIY per 16 April 2018 mencapai angka 3.735 MW di siang hari dan 4.152 MW pada beban puncak malam. Sementara kapasitas total pembangkit terpasang di Jateng-DIY mencapai 6.295 MW.
“Angka beban puncak tersebut mengalami kenaikan 3,4% untuk siang hari dan 1,9% untuk malam hari dibanding bulan Maret. Secara keseluruhan sejak Januari 2018 beban puncak terus mengalami kenaikan, namun masih dalam ambang batas normal,” ujar Tresna saat menemani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam kunjungan kerja ke Ungaran, Semarang (18/4).
Ia juga mengungkapkan, guna mengoptimalkan pengaturan penyediaan ketenagalistrikan di Jateng dan DIY, PLN juga berencana membangun interchange di Ungaran dalam waktu dekat.
Sementara itu, terkait pembangunan interchange di Ungaran, Menteri ESDM Ignasius Jonan menuturkan bahwa interchange dibutuhkan agar sistem distribusi listrik di Jateng dan DIY menjadi lebih baik.
“Interchange ini dibutuhkan, memang tidak bisa tidak. Artinya, harus ada supaya distribusi listrik untuk Jateng menjadi lebih baik,” tuturnya.
Sistem ketenagalistrikan Jateng-DIY saat ini memiliki kapasitas total pembangkit mencapai 6.295 MW. Komposisi ini sebanyak 81,8% atau 5.153 MW berasal dari PLTU, yakni PLTU Tambak Lorok 158 MW, PLTU Rembang 560 MW, PLTU Cilacap 562 MW, PLTU Tanjung Jati 2.643,8 MW, PLTU Adipala 615 MW, dan PLTU Cilacap 614 MW.
Sedangkan sisa 1.142 MW lainnya berasal dari PLTA 287 MW (Jelok, Timo, Ketenger, Garung, Mrica, Wadas Lintang, Kedung Ombo), PLTP Dieng 45 MW dan PLTGU Tambak Lorok 810 MW.
Sumber: www.esdm.go.id
Editor: Hendri Kurniawan
