Presiden Joko Widodo berharap penerapan Biodiesel 20 (B20) dilakukan secara konsisten. Pasalnya, hal itu akan berdampak terhadap penghematan cadangan devisa nasional dan akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak.
“Presiden ingin agar B20 secara konsisten diterapkan sepenuhnya, karena dampaknya ini akan sangat luar biasa bagi penghematan cadangan devisa kita, dan juga mengurangi impor minyak,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung usai mengikuti Rapat Terbatas tentang Percepatan Pelaksanaan Mandatori Biodisel yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Jakarta, tiga hari yang lalu.
Biodisel 20 adalah bahan bakar alternatif yang dibuat dengan mencampur bahan bakar solar dengan biodisel yang dihasilkan dari produk pertanian. Jumlah B menunjukkan persentase biodisel, sehingga Biodisel 20 merupakan perpaduan 20% biodisel dan 80% solar minyak bumi.
Pramono menyampaikan bahwa Presiden menginstruksikan kepada jajarannya agar dalam jangka menengah Biodisel 100 (B20) bisa diterapkan.
Sebelumnya, dalam pengantar Rapat Terbatas tersebut Presiden menekankan ihwal pentingnya melakukan percepatan penggunaan biodisel dan energi baru terbarukan.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”