Home Regional Setelah Realisasikan Kereta Bandara, Pemerintah akan Perluas Bandara Minangkabau

Setelah Realisasikan Kereta Bandara, Pemerintah akan Perluas Bandara Minangkabau

165
0
SHARE

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah akan segera memperluas Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Hal itu dilakukan setelah berhasil merealisasikan pembangunan Kerata Api (KA) Minangkabau Ekspres yang menghubungkan kota Padang dengan BIM.

“Tahun depan, insyallah akhir tahun 2019 sudah akan bisa menampung 5,7 juta penumpang,” kata Presiden saat menyampaikan sambutan pada peresmian pengoperasian KA Minangkabau Ekspres, di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Senin (21/5).

Presiden menyampaikan bahwa kapasitas BIM saat ini hanya mampu menampung 2,7 juta penumpang per tahun. “Tadi saya tanyakan langsung ke Direktur Utama Angkasa Pura, kapan selesai? Saya tanya langsung seperti itu, kapan selesai pak Dirut? Insyallah nanti tahun 2019, artinya sama seperti yang kita rencananya nantinya 2019 kita selesai, sehingga airport ini betul-betul menjadi sebuah airport yang besar dengan kapasitas 5,7 juta penumpang,” terangnya.

Terkait kereta Bandara Minangkabau, Presiden mengatakan bahwa kereta bandara seperti itu baru ada di Medan, Jakarta, dan Padang. “Kenapa kereta bandara dari Jakarta kota ke Soekarno Hatta itu di bangun karena kita kita ingin mengurangi sebanyak-banyaknya penggunaan mobil pribadi di jalanan,” jelasnya.

Menurut Presiden, pemerintah akan membiasakan masyarakat agar menggunakan transportasi massal, baik yang kereta, busway, LRT dan MRT.

“Tanpa itu di kota manapun di seluruh dunia pasti akan macet karena orang akan ada kecenderungan untuk menggunakan mobil pribadi,” ujarnya.

Di Sumatera Barat khususnya di kota Padang, di Padang Pariaman, imbuh Presiden, pemerintah juga ingin hal yang sama dari Bandara Intenasional Minangkabau ini menuju ke kota, masyarakat tidak menggunakan mobil pribadi tetapi menggunakan transportasi massal, yakni kereta api bandara.

Ia menilai, tarif tiket kereta bandara di Padang lebih murah dibandingkan dengan tarif tiket kereta bandara di Jakarta. Hal ini karena kereta bandara di Jakarta dikerjakan oleh swasta, sementara di Padang dikerjakan dengan biaya APBN.

“Saya perintahkan 3 tahun yang lalu, Alhamdulillah pada hari ini selesai,” ucapnya.

Presiden menambahkan, dirinya sudah mengecek langsung harga tiketnya, hanya Rp 10.000. “Artinya apa? Ya sangat murah sekali. Kalau Bapak Ibu semuanya mungkin naik mobil dari kota ke airport, ini mungkin kurang lebih berapa 5 menit atau 1 jam, dihitung saja habis bensin berapa tapi kalau naik kereta ini hanya dikenakan tarif Rp 10.000,” pungkasnya.

 

Sumber: http://setkab.go.id

Editor: Eko “Gajah”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here