Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bahwa konektivitas hingga daerah pelosok terus dilakukan oleh Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hal ini merupakan langkah penting demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberikan kemudahan bagi masyarakat.
“Berbagai pembangunan infrastruktur kita lakukan, tak hanya di wilayah perkotaan tapi juga daerah pelosok. Saya diminta oleh Presiden Republik Indonesia melakukan sosialisasi pembangunan agar bisa digunakan dengan baik oleh masyarakat. Selain itu dapat meningkatkan perekonomian, hubungan antar daerah lebih baik, dan Indonesia bisa bersatu dengan adanya konektivitas,” jelas Budi Karya di Jakarta, Sabtu (15/9).
Budi Karya mengungkapkan bahwa saat ini bangsa Indonesia harus merasa bangga menyatukan Indonesia dengan adanya konektivitas. Berbagai pembangunan infrastruktur transportasi seperti tol udara dan bandara sedang dibangun di berbagai daerah.
“Saat ini kami sedang membangun tol udara di Papua, juga membangun bandara di daerah perbatasan seperti Bandara Oksibil di Papua dan Bandara Tanah Merah, Bandara Haliwen di Nusa Tenggara Timur, Bandara di Miangas. Kita harus bangga menyatukan Indonesia. Ini menambah semangat kebangsaan,” ungkapnya.
Selain tol udara, Ia menyebut bahwa Kementerian Perhubungan juga membangun tol laut. Pembangunan tol laut bertujuan untuk mengurangi disparitas harga antara daerah barat dan timur, juga membangun pelabuhan diberbagai daerah.
“Kita juga membangun tol laut di beberapa daerah seperti di Pelabuhan Dobo, Saumlaki, dan Sebatik serta penyelenggaran angkutan perintis jalan dan penyeberangan. Kita upayakan tol laut berjalan baik agar perekonomian daerah timur bisa meningkat. Serta kita juga sedang membangun Pelabuhan Pengumpan Baranusa di Nusa Tenggara Timur,” tutur Budi Karya.
Budi Karya menjelaskan, terkait perkembangan transportasi penyeberangan. Seperti adanya Long Distance Ferry dan Short Sea Shipping yang memiliki berbagai macam manfaat untuk memudahkan serta memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kita juga mengembangkan Long Distance Ferry yang bisa mengurangi beban jalan sepanjang pantai utara Pulau Jawa, mengurangi kecelakaan akibat supir lelah, biaya pengiriman lebih murah. Program Sea Shipping juga dapat menekan waktu perjalanan, efisiensi biaya pemeliharaan jalan, efisien BBM kendaraan, dan masih banyak lagi,” tutupnya.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”