Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memastikan bahwa program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga sama sekali tidak membebani satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam daftar Top 500 majalah Fortunes tersebut. Pasalnya, seluruh infrastruktur untuk menunjang program tersebut telah tersedia.
“Khusus BBM Satu Harga, ini tugas yang harus dijalankan. Apakah ini membebani? Kalau infrastruktur belum ada tentu membebani, biaya operasional mahal,” ujar Nicke dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Menjaga Ketersediaan Migas” bertempat di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jakarta, Rabu (1/8).
Nicke mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengerjakan 29 proyek infrastruktur pendukung BBM Satu Harga, di mana sebagian besarnya berada di wilayah timur Indonesia.
“29 project mostly di timur supaya logistic cost untuk BBM Satu Harga menurun, sehingga dapat menjangkau lebih banyak titik, dan seluruh masyarakat terus merasakan equality (kesetaraan). Tahun ini sendiri ada 67 titik (BBM Satu Harga) targetnya, tahun lalu 50 titik sudah semuanya. Jadi Insyaallah bisa kita jalankan,” ungkapnya.
Menurutnya, BBM Satu Harga itu juga merupakan implementasi tiga dari lima prinsip kerja Pertamina, yakni availibility (ketersediaan), accessibility (kemudahan akses), dan affordability (keterjangkauan).
“Bagaimana kita menyediakan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, baik umum maupun industri, yang mudah diakses dengan tersebarnya SPBU di seluruh pelosok, serta dengan harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Nicke.
Reporter: Rahmawati Alfiyah