Wujud dunia selalu berganti rupa. Belakangan, lantaran perkembangan teknologi yang kian pesat, paradigma ekonomi dunia juga menyesuaikan kondisi tersebut dengan merumuskan Revolusi Industri 4.0.
Perkembangan tersebut direspon beragam di pelbagai belahan dunia. Di Indonesia, perubahan tersebut dikenal dengan generasi milenial dan ‘Kids Zaman Now’.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menyebutkan tiga hal yang mutlak dipelajari dan dikuasai oleh generasi milenial Indonesia agar dapat bersaing di ‘Zaman Now’, yakni Bahasa Inggris, Statistik, dan Koding. “Dengan diwajibkannya tiga mata pelajaran tersebut, Indonesia siap masuk ke Industry 4.0,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis (1/2).
Kementerian Perindustrian mendorong industri mainan PT Mattel Indonesia agar bisa menguasai pasar dunia hingga 80 persen, di mana saat ini telah mampu memasok kebutuhan konsumennya secara global sebesar 60 persen.
Untuk mencapai sasaran itu, diperlukan pemanfaatan teknologi terkini dalam upaya meningkatkan produksi sekaligus menerapkan sistem revolusi industri keempat.
“Mattel Indonesia bisa menjadi percontohan di industri mainan dalam negeri yang sudah melaksanakan teknologi Industry 4.0. Ternyata mereka tetap menyerap banyak pekerja,” ucapnya.
Menurut Airlangga, industri mainan bisa menjadi pelengkap dari sektor manufaktur lainnya yang telah menerapkan teknologi Industry 4.0.
”Hari ini sudah ada industri makanan dan minuman, otomotif, dan mainan. Berikutnya akan kami dorong industri elektronik, serta petrokimia dan semen,” tuturnya.
Airlangga menambahkan, Indonesia merupakan bagian penting terhadap rantai pasok global Mattel dengan fasilitas manufaktur boneka fashion terbesar di dunia.
“Mattel mengungkapkan peluang mereka untuk berinvestasi lebih lanjut dengan menghubungkan produksi merek Barbie dan Hot Wheels yang akan menjadikan produksi Indonesia menjadi lebih berdaya saing,” jelasnya.
Airlangga meyakini bahwa Indonesia bisa unggul dalam penerapan Industry 4.0 karena memiliki pasar yang besar.
“Apalagi dengan banyaknya pengguna smartphone di dalam negeri, serta perkembangan e-commerce kita yang semakin maju,” tegasnya.
Sumber: http://kemenperin.go.id
Editor: Hendri Kurniawan