Home Ekonomi BI Buka Peluang untuk Sesuaikan Suku Bunga

BI Buka Peluang untuk Sesuaikan Suku Bunga

131
0
SHARE

Sejak beberapa hari terakhir ini, nilai tukar Rupiah terus mengalami penurunan yang tajam. Hingga Kamis, (26/4), Rupiah menyentuh angka Rp 13.930 per dolar AS.

Berkaitan dengan hal itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyampaikan, jika tren tekanan terhadap kurs Rupiah terus berlanjut, maka BI tidak menutup kemungkinan akan membuka ruang untuk penyesuaian suku bunga.

“Kebijakan ini tentunya akan dilakukan secara berhati-hati, terukur, dan bersifat data dependence, mengacu pada perkembangan data terkini maupun perkiraan ke depan,” ujar Agus dalam keterangan pers nya di Jakarta, Kamis (26/4).

Agus menjelaskan, hal itu berpeluang dilakukan jika nilai tukar berpotensi menghambat pencapaian sasaran inflasi dan menganggu stabilitas sistem keuangan. “Ini merupakan mandat BI,” tegasnya.

Agus mengungkapkan bahwa depresiasi Rupiah beberapa hari terakhir ini disebabkan oleh penguatan dollar AS terhadap hampir semua mata uang dunia (broad based).

Menurutnya, penguatan dollar tersebut adalah dampak dari berlanjutnya kenaikan yield UST (suku bunga obligasi negara AS) hingga mencapai 3,03% (tertinggi sejak tahun 2013).

“Depresiasi rupiah juga terkait faktor musiman permintan valas yang meningkat pada triwulan II antara lain untuk keperluan pembayaran ULN dan pembiayaan impor, dan dividen,” ungkapnya.

Namun, Agus menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang kuat. Inflasi masih sesuai dengan kisaran 3,5+1%, defisit transaksi berjalan lebih rendah dari batas aman 3% PDB, momentum pertumbuhan ekonomi berlanjut diikuti oleh struktur pertumbuhan yang lebih baik, dan stabilitas sistem keuangan yang tetap kuat.

“Kepercayaan asing juga terus membaik yang tercermin pada upgrade rating Indonesia oleh Moody’s, JCRA, dan R&I serta dimasukkannya obligasi negara ke dalam Bloomberg Global Bond Index,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, hingga Rabu (25/4), tekanan terhadap Rupiah masih berlanjut. Rupiah terdepresiasi sebesar -0,23% atau -1,09% (mtd). Depresiasi rupiah ini masih lebih rendah dibandingkan dengan depresiasi mata uang negara Asia lain termasuk Thailand THB (-1,14%, mtd), Malaysia MYR (-1,23%, mtd), Singapore SGD (-1,24%, mtd), Korea Selatan KRW (-1,58%, mtd), dan India INR (-2,57%, mtd).

 

Reporter: Hendri Kurniawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here