Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2017 ini tumbuh berkualitas. Terlebih lagi perekonomian dunia saat ini sedang mengalami tren perlambatan. Terdapat beberapa indikator sosial yang menyertai tumbuh kualitasnya ekonomi Indonesia.
“Paling tidak tingkat kemiskinan turun, tingkat pengangguran turun, gini ratio turun,” ujarnya saat membuka acara Seminar Nasional Outlook Industri 2018, di Jakarta, Senin (11/12).
Darmin menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, perekonomian Indonesia mampu tumbuh pada kisaran angka 5,1 persen. Petumbuhan tersebut terhitung cukup tinggi jika dibandingan negara-negara besar lainnya seperti China dan India.
Hal itu lantaran pemerintah berhasil dalam menjaga dtabilitas harga selama tiga tahun belakangan ini. Tingkat inflasi terjaga pada kisaran 3-3,5 persen.
“Ini tidak pernah terjadi secara konsekutif atau berturut-turut, bahkan pada masa pemerintahan orde baru sekalipun. Pada waktu petumbuhan ekonomi cukup tinggi, lebih tinggi dari 7-8 persen, pasti tingkat inflasinya double digit,” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah saat ini memproyeksikan laju inflasi tahun ini mencapai 3,1 persen. Nilai ini lebih rendah jika dibandingkan target pemerintah dalam APBN-P 2017 sebesar 4,3 persen.
“Inflasi tahun ini berkisar 3,1 persen. Hingga November, inflasi ada di angka 2,87 persen. Sehingga akhir tahun tidak akan meleset banyak dari 3,1 persen,” tutup Darmin. (ekon)