Home Ekonomi Defisit Di bawah 2 Persen, Penerimaan Negara Tahun 2018 Capai 100 Persen

Defisit Di bawah 2 Persen, Penerimaan Negara Tahun 2018 Capai 100 Persen

140
0
SHARE
Kredit foto: https://ekbis.sindonews.com

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersyukur atas capaian kinerja yang membanggakan pemerintah pada tahun 2018 dalam sektor keuangan. Pasalnya, penerimaan negara Indonesia telah mencapai 100 persen dari target yang dicanangkan.

“Belanja Negara mencapai 97% dan Defisit/Primary Balance di bawah 2 %, sejak tahun 2012,” kata dia di Aula Mezanine, Kantor Pusat Kemenkeu, Jakarta, Senin (31/12).

Sri Mulyani memaparkan bahwa penerimaan negara dari sektor pajak, bea cukai dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2018 tumbuh tinggi dan sehat.

Selain itu, belanja negara juga dapat direalisasikan dengan baik oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Pembiayaan mengalami kontraksi dengan defisit APBN sebesar 1,72% dari PDB, jauh lebih rendah dari proyeksi UU APBN 2018 sebesar 2,19%. Ini adalah angka defisit terkecil sejak 2012,” imbuhnya.

Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa keseimbangan primer pada tahun 2018 nencapai Rp 4,1 triliun. Capaian tersebut merupakan surplus keseimbangan primer sejak tahun 2011.

Ia menegaskan bahwa untuk pertama kali dalam jangka waktu 15 tahun, pemerintah tidak mengajukan perubahan UU APBN 2018, sehingga mendorong semua kementerian/lembaga fokus menjalankan rencana anggaran secara penuh.

“Capaian kinerja ini terasa semakin membanggakan mengingat tahun 2018 dipenuhi gejolak perekonomian global yang sangat dinamis, harga komoditas, arus modal dan nilai tukar yang bergejolak tinggi, suku bunga global dan dalam negeri mengalami kenaikan; perdagangan global masih lesu dan tidak menentu, dan ancaman kejahatan perpajakan dan perdagangan ilegal terus mengancam,” jelasnya.

Sri Mulyani merasa optimis bahwa pemerintah dapat menghadapi situasi tahun 2019 ini. Namun, Ia mengingatkan agar seluruh jajarannya tidak terlena dengan prestasi yang dicapai.

Ia berharap semua pihak tetap menjaga kewaspadaan mengingat masih adanya ketidakpastian global dan dalam negeri yang masih dinamis. “Tahun 2019 bukan tahun yang kita bayangkan akan jauh lebih ringan. Namun kita tidak terbebani. Untuk tahun 2019 kita masuki, insyaallah dengan seluruh perasaan optimisme. Namun tetap kita memiliki kewaspadaan dan kehati-hatian yang tinggi,“ pungkas Sri Mulyani.

Sumber: http://setkab.go.id

Editor: Eva Ulpiati

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here