Dalam rangka mendukung tercapainya pertumbuhan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs), Bank Indonesia terus mendorong agar ekonomi dan keuangan syariah dapat terlibat dan berperan lebih dalam.
Pasalnya, ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi yang sangat besar karena menekankan etika, keadilan, dan kesetaraan. “Tak hanya instrumen komersial, ekonomi dan keuangan syariah elah merambah pula ke instrumen non-komersial, seperti zakat dan waqaf, sebagai keuangan sosial syariah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Minggu (14/10).
Perry menjelaskan, instrumen-instrumen tersebut dapat berperan dalam mendukung berbagai aktivitas produktif, redistribusi kesejahteraan kepada masyarakat kurang mampu sekaligus mendukung pencapaian SDGs.
“Ekonomi dan keuangan syariah yang sehat harus didukung oleh struktur regulasi dan tata kelola yang efektif,” jelasnya.
Menurut Perry, ketersediaan standar peraturan yang diterapkan secara efektif, dalam hal ini Waqf Core Principles dan Cash Waqf-Linked Sukuk, sangat penting dalam menciptakan praktik keuangan syariah secara global yang sehat serta mampu menumbuhkan kepercayaan publik.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menyampaikan bahwa prinsip-prinsip khusus ekonomi dan keuangan syariah dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. Pertama, menyediakan pembiayaan yang mendukung kegiatan ekonomi riil. Kedua, bergantung pada pembagian laba dan rugi yang akan menggantikan penekanan dari kelayakan kredit peminjam dengan penciptaan nilai dan kelayakan ekonomi investasi sekaligus mencegah spekulasi. Ketiga, memfasilitasi redistribusi kesejahteraan dan peluang.
“Hal-hal tersebutlah yang dapat meningkatkan inklusi keuangan, mengurangi kesenjangan, dan mencapai kemakmuran,” katanya.
Dody menerangkan, ekonomi dan keuangan syariah juga dapat berfungsi sebagai pilar tangguh untuk mengatasi tantangan ekonomi nasional serta menghadapi inisiatif global dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
“Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Indonesia menandai pertama kalinya topik ekonomi dan keuangan syariah dibahas sebagai salah satu agenda penting dunia. Hal ini menunjukkan keseriusan Indonesia untuk menjadi salah satu pusat utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di dunia,” pungkasnya.
Sumber: www.bi.go.id
Editor: Eva Ulpiati