Home Energi Garap Kilang Bontang, Pertamina Gandeng Perusahaan Minyak Asal Oman

Garap Kilang Bontang, Pertamina Gandeng Perusahaan Minyak Asal Oman

136
0
SHARE

PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk bermitra dengan Overseas Oil and Gas LLC (OOG), perusahaan minyak asal Oman untuk pembangunan Kilang Bontang. OOG juga menggandeng perusahaan trading Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) yang merupakan trading arm Cosmo Energy Group, perusahaan pengolahan minyak asal Jepang.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ardhy N Mokobombang menyatakan bahwa nilai proyek pembangunan kilang tersebut diperkirakan akan mencapai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 130 triliun.

“Pembangunan kilang Bontang merupakan salah satu program pemerintah untuk membangun kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi untuk Indonesia,” kata Andy di Gedung Pertamina, Jakarta, Selasa (30/1).

Andy menjelaskan bahwa konsorsium tersebut terpilih setelah proses seleksi calon mitra untuk proyek GRR Bontang. Proses pemilihan ini dilaksanakan berdasarkan skema penugasan pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM 7935 K/10/MEM/2016 tanggal 9 Desember 2016.

“Proses seleksi dijalankan sejak Januari 2017 yang pada awalnya diikuti oleh sekitar 100 perusahaan pendaftar. Selanjutnya, setelah tahapan seleksi awal, project expose, hingga tahap Request for Information dan Workshop diperoleh 8 calon mitra potensial,” jelasnya.

Ia menyampaikan, persyaratan terkait dengan perubahan struktur bisnis GRR Bontang kepada mitra potensial tersebut yakni dari sisi finansial Pertamina tidak ikut mendanai proyek dan Pertamina mendapatkan  lebih dari 10% saham dari proyek tanpa mengeluarkan biaya.

“Ada perubahan struktur bisnis terkait dengan deposit dana yang dilakukan oleh mitra; Pasokan minyak mentah dimana Pertamina berhak memasok sampai 20% dari minyak mentah GRR Bontang; Product Offtake dimana Pertamina tidak memberikan jaminan offtake serta Pertamina bersedia bekerjasama untuk joint marketing,” tutur Andy.

Pertamina memilih OOG sebagai mitra strategis dengan beberapa pertimbangan antara lain, OOG mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Oman untuk pendanaan proyek dan penyediaan pasokan minyak mentah, serta memiliki kemitraan strategis dengan COI dalam hal dukungan teknis dan pemasaran produk.

Pembangunan kilang di Kabupaten Bontang, Kalimantan Timur tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa penambahan kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan produk utama berupa gasoline dan diesel.

“Pembangunan ini diperkirakan akan memberikan lapangan pekerjaan hingga lebih dari 20.000 orang saat proyek pembangunan, dan sekitar 1.600 orang saat kilang sudah beroperasi,” sebut Andy.

Tahapan selanjutnya, Pertamina dan mitra terpilih akan menandatangani Frame Work Agreement yang dilanjutkan dengan Feasibility Study (FS) yang akan diselesaikan pada pertengahan 2019, dan dilanjutkan dengan penyusunan engineering package (FEED) hingga akhir 2020. Ditargetkan kilang Bontang beroperasi pada 2025.

 

Sumber: www.pertamina.com

Editor: Hendri Kurniawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here