Home Nasional Geliat Krontjongers Indonesia, Awali Siaran Irama Keroncong RRI Bandung

Geliat Krontjongers Indonesia, Awali Siaran Irama Keroncong RRI Bandung

336
0
SHARE

Jamaninfo.com, Bandung – Setelah tiga tahun lebih tak berkegiatan langsung berupa penampilan di panggung, diskusi atau kegiatan pertemuan langsung rutin lantaran kondisi adanya pembatasan berkumpul selama pandemi covid-19, Gerakan “Krontjongers Indonesia [KI]” kembali menggeliatkan para pegiatnya di Bandung untuk “keluar sarang”.

Menyusul sebelumnya pertemuan kecil terbatas antara inisiator KI – Ganang Partho Kakiyat dengan beberapa mahasiswa Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bandung) yang tergabung dalam UKM Keroncong Lapis Legit, dihasilkan kesepakatan untuk mulai bergerak dalam kegiatan siaran keroncong di media penyiaran, produksi podcast talkshow (audio visual) dan diskusi terkait keroncong, serta selanjutnya direncanakan diskusi antar pegiat keroncong di Bandung. “Bulan Mei ini, diawali kegiatan Siaran Irama Keroncong live di Studio 1 RRI Bandung, jalan Diponegoro Bandung, untuk Programa 4, Minggu (14/05/23) pukul 19:00-20:00 WIB”, jelas Partho.

Pada siaran kali pertama ini, pengampu Siaran Irama Keroncong RRI Bandung Programa 4, turut didukung Kronjongers Indonesia, radiokeroncong.id dan Krontjong Lapis Legit, menghadirkan Orkes Keroncong Layeut, mahasiswa Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bandung) angkatan 2020, untuk kumandangkan sejumlah komposisi lagu. Muhamad Raihan Ilham Ramadhan pimpinan OK.Layeut menyebut, lagu yang akan ditampilkan diantaranya : Lgm. Bengawan Solo, Kr. Bandung Ibukoya Asia Afrika, Bubuy bulan, Keroncong Kemayoran, Komang, Sinaran dan Juwita Malam.

Menurut Ilham, ia dan personel Layeut ; Ceny Sriyanti FE (Vokalis), Ferinda (Vokalis), Muhamad Raihan Ilham Ramadhan (Cak), Shandi Aditya (Cuk), M.Fauzi Solihin (Cello), Goentur Mochamad Ashari (Gitar), Christofer Rapmajaya (Bass), Matius Sebastian (Flute)
dan Wildan Kurniawan (Violin) telah lakukan serangkaian kegiatan Latihan secara kontinyu. “Betul, Layeut khusus untuk siaran di RRI telah berlatih beberapa kali di kampus untuk mematangkan penampilan. Doakan penampilan perdana kami di RRI lancar, sebagai bentuk awal kami kenalkan keroncong, oleh anak – anak muda”, ungkap Ilham.

Ihwal pelibatan anak – anak muda, mahasiswa bahkan pelajar SMP – SMA dalam memainkan musik keroncong, Ganang Partho menyebut, Gerakan Krontjongers Indonesia [KI] Bandung, sejak 2010 silam tetap konsisten gelorakan semangat itu. Tercatat, selain mengawal dan memfasilitasi mahasiswa UPI Bandung, kampus lainnya di Bandung, KI juga mengakomodir pegiat keroncong muda asal Cicalengka, SMP – SMA Santa Angela, bahkan siapapun yang ingin memainkan keroncong yang selama ini distigma sebagai musik kaum sepuh, genre jadul atau sebutan lainnya. “Satu dasawarsa lebih, kami bekerja bersama dengan kelompok muda dan belia, pula tetap merangkul kaum sepuh yang berkenan dan mau menjadi mentor sekaligus bagikan ilmunya serta wejangan mengenai keroncong, secara utuh”, ungkap Partho, Sabtu (13/05/23).

Partho juga mengungkap, pelibatan secara massif selama sepuluh tahun lebih itu juga optimalkan media penyiaran serta jejaring pegiat keroncong seluruh tanah air. Alhasil, KI misalnya bersama sebuah radio siaran swasta di Bandung (saat itu Lita FM) bisa secara terus menerus lakukan siaran, peliputan dan bahkan siaran langsung di manapun, bahkan di luar kota / daerah dan Luar Negeri. Dukungan itu terus semakin menjadi gemuk, dengan bergabungnya berbagai elemen di kota – kota luar Bandung, yang sama – sama miliki keinginan agar keroncong tetap ada, tak hanya dilestarikan, dimainkan, pula bisa diwariskan dan tentu semangatnya, seiring sesuai perkembangan zaman dan trend-nya.
Gerakan massif itu mendapat tanggapan positif, sehingga diakui atau tidak, mampu memantik geliat berkeroncong di berbagai daerah.

Bandung kata Partho, miliki catatan panjang dalam geliat keroncong ini, bahkan hingga kancah nasional. Terakhir, seperti pada 2019 silam, Bandung masih berpartisipasi dalam perhelatan Solo Keroncong Festival (SKF). Persinggungan krontjongers Bandung dengan perhelatan SKF diawali oleh Orkes Keroncong De Oemar Bakrie, saat bisa menjadi salah satu penampil di panggung besar itu pada 2014 silam. Secara berturut – turut hingga 5 tahun atau lima kali, Bandung selalu hadir dalam SKF. “Betul, Hamkri dan Bu Waldjinah, kala itu sangat mengapresiasi kiprah anak – anak muda Bandung dalam berkeroncong, makanya selalu dapat kesempatan di panggung SKF. Sebagai balasan, Ratu Keroncong Wakdjinah juga pegiat Hamkri Surakarta, diberi tempat sangat layak sebagai narasumber dalam diskusi/ worshop keroncong, serta menjadi tamu khusus saat acara panggung keroncong di Bandung”, kata Partho.

Kini, Bandung terus konsolidasikan diri dengan segala potensi yang ada. Jika dulu, Bandung selalu ingin tampil di panggung – panggung besar di Surakarta, Jakarta, Yogjakarta, Semarang, dan kota lainnya utuk menjadi pemantik pegiat lainnya, kini sedang persiapkan diri, agenda panggung keroncong di Bandung, dan justru mengundang pegiat keroncong dari luar daerah. “Mimpi itulah yang selalu menjadikan kami tetap ada, kendati sebenarnya, sudah berkali – kali panggung keroncong digelar, namun Bandung ingin juga menjamu sesiapapun tampil”, Partho mengungkap. Disebutkannya, selain RRI, sejumlah media penyiaran lain di Bandung dan bahkan media online/ streaming lainnya, juga telah menawari produksi kontens keroncong. Namun, KI sedang merumuskannya sebagai agenda yang menguntungkan semua pihak, tak hanya pegiat keroncong, pula media-nya. [bw]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here