Home Ekonomi Gerak Industri Nasional Masih Positif

Gerak Industri Nasional Masih Positif

145
0
SHARE

Gerak industri nasional dianggap masih menunjukkan tren positif. Hal itu lantaran kinerja dari beberapa sektor manufaktur mampu melampaui pertumbuhan ekonomi seperti industri logam dasar, makanan dan minuman, alat angkutan, mesin dan perlengkapan, serta kimia dan farmasi.

“Ini menyatakan bahwa adanya market confidence dan apa yang dilakukan pemerintah Jokowi sudah berada pada track yang benar,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dalam acara Seminar Nasional Outlook Industri 2018 di Jakarta, Senin (11/12).

Bahkan, lanjut Airlangga, sektor industri memberikan sumbangan terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. “Kalau digabung dengan turunannya, tentu kontribusinya lebih dari 30 persen. Dari segi penyerapan tenaga kerja, ada pertumbuhan mendekati 1,5 juta orang yang terjadi pada tahun 2016-2017,” imbuhnya.

Ia menegaskan, di era digital seperti saat ini, pemerintah perlu mendorong kesiapan teknologi dan efisiensi pasar tenaga kerja. Hal ini dilakukan agar daya saing industri nasional meningkat di kancah global.

“Dalam upaya yang terkait primary education, kami laksanakan melalui program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri. Saat ini, telah disesuaikan lebih dari 35 program studi termasuk di dalamnya adalah program robotik,” jelas Airlangga.

Kemenperin telah mengusulkan untuk fasilitas pengurangan pajak kepada industri yang tergolong sektor padat karya berorientasi ekspor serta yang berkomitmen membangun pendidikan vokasi dan pusat vokasi.

“Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama, bisa dihasilkan kebijakannya. Kami sedang bahas dengan Badan Kebijakan Fiskal,” ungkap Airlangga.

Airlangga menambahkan, bahwa pemerintah terus berupaya untuk menyelesaikan sejumlah “pekerjaan rumah” yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Terutama terkait koordinasi dengan kementerian lain, seperti mengenai kebijakan pemberian insetif fiskal bagi industri.

“Misalnya untuk sektor otomotif, di mana kami sedang mendorong pengembangan kendaraan low cost emission carbon termasuk di dalamnya adalah mobil berbasis listrik dan hibrida. Program ini dijalankan agar Indonesia ikut berperan dalam pengembangan industri yang ramah lingkungan,” tutupnya. (red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here