Sejak awal, keluarga Presiden Joko Widodo dikenal sebagai pribadi yang santun dan sederhana. Hal itu terlihat dari kebiasaan sehari-hari yang selalu dilakukannya. Meski menduduki jabatan tertinggi di negara ini, tidak lantas membuat keluarga tersebut lupa diri. Meskipun mereka sebenarnya berhak untuk mendapatkan fasilitas dari negara, berupa pelayanan VIP dan pengawalan ketat.
Kali ini, kesederhanaan tersebut kembali menjadi perbincangan publik. Hal itu lantaran putra sulung Presiden, Gibran Rakabuming, tertangkap kamera sedang berada di Bandara Juanda Surabaya seorang diri tanpa pengawalan. Masalahnya, ini tidak wajar karena Gibran adalah seorang anak Presiden.
Sebagaimana diposting oleh pemilik akun Henri Subiakto pada hari minggu kemarin, dengan judul Anak Presiden Jaman Now, dia menuliskan kekagumannya kepada anak Presiden tersebut. Henri berjumpa dengan Gibran pada saat menaiki pesawat Wings Air dari Solo tujuan Surabaya.
Henri menjelaskan bahwa pesawat yang ditumpanginya bersama Gibran delay selama 3 jam. Seharusnya pesawat berangkat pukul 10.30 WIB, namun baru berangkat sekitar pukul 13.00 WIB dan tiba di Surabaya pukul 14.30 WIB. Apalagi pada saat itu Bandara Juanda sedang hujan dan ternyata pihak pesawat tidak menyediakan paying, sehingga para penumpang kehujanan.
“Hari Minggu ini pesawat Wings dari Solo ke Surabaya harusnya terbang jam 10.30, tapi delay hampir 3 jam. Baru nyampai Surabaya jam 14.30 saat Juanda turun hujan. Tentu saja delay dan tidak tersedianya payung dari pesawat ke bis membuat penumpang pun mrengut kehujanan” tulisnya.
Namun, begitu kagetnya Henri, ketika masuk di dalam bis bandara. Ternyata dia satu pesawat bersama-sama dengan Gibran Rakabuming. Dia heran, Gibran ternyata berangkat seorang diri, tidak ada pengawalan sama sekali, dan ketika tiba di Surabaya, tidak ada penjemputan yang istimewa layaknya anak seorang Presiden. Bahkan, dari perjalanan dari pesawat menuju bis bandara, Gibran sempat kehujanan lantaran tidak tersedianya payung.
“Ternyata di tengah-tengah penumpang tadi itu ada orang istimewa, yaitu putra sulung Presiden RI, Mas Gibran. Anak pak Jokowi yang juga pergi dari Solo ke Surabaya, pergi sendiri, tidak ada pengawal, bahkan saat tiba di Juanda Surabaya tidak pula ada penjemputan istimewa layaknya anak orang nomer satu di negeri ini, Malah dari pesawat ke bis yang menuju terminal dia dibiarkan kehujanan Tak beda dg kami yg juga setengah basah,” katanya.
Henri menyampaikan bahwa para penumpang lain sepertinya tidak mengerti jika mereka berada dalam satu pesawat dan bis bersama dengan anak seorang Presiden. Menurutnya, Gibran sendiri tidak ingin keberadaannya diketahui oleh banyak orang.
“Sepertinya tidak ada yang perhatian kalau ada anak presiden disitu. Beberapa penumpang yang ada di dekatnya pun tidak ada yang menggubris karena tidak pernah menyangka ada anak presiden di tengah mereka. Mas Gibranpun sepertinya tidak ingin banyak diketahui orang. Kebetulan saja mas Gibran berdiri di sebelah saya di dalam bis, sehingga saya mengenalinya dan bisa foto dia, walau mungkin dia tidak ingin difoto,” jelasnya.
Henry mengaku salut dengan putra sulung Presiden tersebut. Pasalnya, Gibran bisa saja mendapatkan perlakuan istimewa, namun malah tidak menggunakan fasilitas yang ada dan aji mumpung.
“Salut saja saya dengan anak presiden kita ini, sebenarnya dia bisa saja mendapat perlakuan istimewa. Pengamanan dan penjemputan, bukan malah dibiarkan kehujanan, tidak dijemput dan dibiarkan didelay sampai 3 jam. Tapi itulah keluarga Presiden Jaman now. Tidak mau menggunakan fasilitas dan tidak pula aji mumpung,” tutup Henry dalam tulisan tersebut. (HK)