Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh jajaran kementerian dan lembaga terkait untuk terus waspada dan bersiap dengan pelbagai langkah strategis guna menghadapi dampak ketidakpastian global.
Sebagaimana diketahui, ketidakpastian global saat ini terutama dipicu oleh kebijakan normalisasi moneter Amerika Serikat dan adanya potensi perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat dengan Tiongkok.
Menurut Presiden, dalam menghadapi persoalan tersebut kuncinya adalah sinergi kebijakan moneter dan fiskal yang tepat dan diorkestrasi dengan baik sehingga menjadi harmonis.
“Perlu adanya langkah-langkah terobosan, seperti insentif-insentif untuk investasi dan memacu ekspor, ini menjadi kunci,” tegasnya dalam Sidang Kabinet Paripurna tentang RAPBN Tahun Anggaran 2019, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7).
Presiden juga meminta kepada seluruh kementerian dan lembaga untuk fokus dan segera menyelesaikan program yang telah direncanakan di tahun 2018.
“Pastikan pelaksanaan proyek strategis segera dieksekusi tepat waktu dan tetap menjaga governance, tepat sasaran, dan dampak itu bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat,” tegasnya.
Presiden mengingatkan bahwa reformasi perpajakan menjadi kunci. Hal itu bukan hanya untuk menegakkan kemandirian pembiayaan pembangunan nasional, tapi juga harus ditempatkan sebagai sebuah instrumen untuk menjaga iklim usaha dan menggerakkan perekonomian nasional.
“Fokus pada upaya untuk memperkuat pelaksanaan program prioritas, terutama peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui penguatan skill dan produktivitas, peningkatan di bidang pelayanan kesehatan maupun pendidikan,” pungkasnya.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”