Home Jaman Bali Indahnya Bukit Sampah di Pantai Kuta

Indahnya Bukit Sampah di Pantai Kuta

194
0
SHARE

JAMANINFO.COM, BADUNG – Pesatnya sektor pariwisata Provinsi Bali kian tak terbendung oleh daerah-daerah destinasi wisata lain di negeri ini. Meski demikian, peningkatan angka kedatangan turis baik domestik maupun asing itu bukan tanpa dampak sama sekali. Persoalan sampah yang menggunung menjadi pekerjaan rumah bagi wilayah-wilayah yang menjadi kantong-kantong wisatawan.

Kuta misalnya. Sepanjang pantai yang paling dicari para turis itu kian hari kondisinya makin memprihatinkan. Kecamatan Kuta tercatat sebagai penghasil sampah terbanyak dari 6 kecamatan yang ada di Kabupaten Badung. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung menyebut, sebanyak 40 persen dari total sampah di Badung berasal terbanyak dari jasa pariwisata. Sementara sisanya merupakan sampah rumah tangga. Dari total sampah tersebut sebanyak 90 persen organik, dan 9,5 persen anorganik, dan 0,5 persen limbah B3 dan lain-lain. Tercatat Badung per harinya Badung menghasilkan 286 ton atau 8.580 ton per bulan, 104.390 ton per tahun.

Bukit sampa Pantai Kuta yang mengganggu pemandangan

Menurut Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional, Antonius Iwan Dwi Laksono, persoalan sampah seharusnya bisa termanajemen dengan baik. Terlebih-lebih menyangkut sampah plastik yang sulit didaur ulang. Karena itulah, untuk menjaga keberlangsungan ekosistem di pulau dewata, perlu penanganan sampah yang serius.


“Recycling today for a better tomorrow. Daur Ulang hari ini utk menjadi lebih baik di hari esok. Keep on recycling and carry on Reusing,” kata Cak IDL, panggilan akrabnya.

Menurut caleg DPR RI Dapil Bali ini, dari total  4,2 juta penduduk di bali, 6 juta wisman, dan 17 juta wisdom, maka ada sekitar 12,000 meter kubik sampah yang diproduksi perharinya. Dampak yang paling serius,  sebanyak 20 persen sampah tersebut adalah sampah plastik yang  tidak terkelola, hanyut  terbawa  aliran sungai dan menghancurkan ekosistem laut.

“Jika ini terus dibiarkan, Bali akan menjadi lautan sampah yang membuat kesehatan kian memburuk dan kualitas sumberdaya alam kita menurun. Imbasnya, pariwisata kita tak akan lagi diminati dunia. Dan tentu saja berdampak pada kesejahteraan dan masadepan kita,” papar kader PKB ini.

Suasana Pantai Kuta sore hari menjelang sunset

Karena itulah, Cak IDL menawarkan konsep pengelolaan sampah agar bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Hal itu untuk menjaga keberlangsungan Bali sebagai destinasi favorit wisatawan dunia, dirinya menghimbau masyarakat agar terus berkomitmen menjaga lingkungan.

“Jika bukan kita, lalu siapa lagi? Bersama kita berkomitmen menjaga lingkungan kita. Untuk warisan anak cucu kita. Bersama kita wujudkan Bali clean and green,” tegasnya. SDK

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here