Home Ekonomi Indonesia Bersiap Mengarah ke Industri Digital

Indonesia Bersiap Mengarah ke Industri Digital

137
0
SHARE

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menyampaikan bahwa pelaku industri nasional perlu untuk memanfaatkan perkembangan bisnis dan teknologi dari era ekonomi digital.

Seperti diketahui, saat ini ekonomi berbasis digital yang yang sedang berkembang di Indonesia adalah perdagangan elektronik (e-Commerce), teknologi finansial (Fintech), Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), digitalisasi, dan robotik. Prospek ini cukup menjanjikan karena Indonesia didukung dengan beragam potensi yang dimiliki.

“Kalau dari segi industri, e-Commerce merupakan bagian dari ekonomi digital yang menjadi subbagian dari Revolusi Industri 4.0. Jadi, tidak hanya otomatisasi, sekarang mesin sudah bisa komunikasi dengan internet of everything,” katanya pada acara Quo Vadis Ekonomi Digital Indonesia di Jakarta, Rabu (21/2).

Airlangga menilai, Indonesia telah siap mengarah kepada industri berbasis digital karena negara-negara lain di dunia juga banyak yang mengimplementasikan. “Kita telah ada beberapa startup unggulan dan punya pasar yang sangat besar. Kita terbesar di ASEAN untuk pasar startup.”

Data yang diperoleh Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa  peluang pengembangan ekonomi digital di Indonesia ke depannya, antara lain karena adanya bonus demografi.

Pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif diperkirakan di atas 60 persen, dengan kontribusi sebesar 27 persen di antaranya adalah generasi muda yang berpotensi menjadi wirausaha industri baru.

Selanjutnya, terjadi peningkatan jumlah kelas menengah. Sebanyak 135 juta penduduk diproyeksi akan memiliki penghasilan bersih di atas kisaran USD 3.600 tahun 2030 dan menjadi konsumen dominan e Commerce.

“Apalagi, seiring perkembangan gaya hidup digital, internet telah menjangkau 52,8 persen dari populasi Indonesia,” ungkap Airlangga.

Bahkan, terdapat pula peningkatan permintaan di pasar global, terutama produk berbasis media daninformasi teknologi (IT).

“Oleh sebab itu, perusahaan IT memiliki market capital besar. Saat ini, diASEAN ada sekitar tujuh unicorn atau perusahaan startup besar, dan empat di antaranya adalah dariIndonesia,” imbuh Airlangga.

Pemerintah juga tengah memprioritaskan pengembangan di lima sektor industri nasional yang akan menjadi percontohan dalam implementasi sistem Industry 4.0, yakni indutri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan kimia.

Kelima sektor tersebut diharapkan mampu mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

“Mereka yang akan menjadi light house-nya. Dan, kami terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholders untuk menyusun roadmap Industry 4.0 dan kegiatan sosialisasinya,” tutur Airlangga.

Untuk itu, pemerintah tengah menyiapkan berbagai program dan kebijakan yang dapat mendukung pelaksanaan ekonomi digital. Misalnya yang terkait pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan dan sumber daya manusia, sistem logistik, infrastruktur komunikasi, keamanan siber, hingga pembentukan manajemen pelaksanaan.

Airlangga menyampaikan, pembangunan infrastruktur seperti jaringan internet menjadi faktor penting untuk memenangkan persaingan global. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan meningkatkan investasi di satelit Palapa.

“Kebutuhan fiber optik terkait dengan perluasan bandwidth, itu kan termasuk infrastruktur. Karena itu, kami telah meminta kepada Kementerian Kominfo agar untuk industri kecil dan menengah (IKM) disiapkan bandwidth lebih besar,” tandasnya.

 

Sumber: http://kemenperin.go.id

Editor: Hendri Kurniawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here