Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Kepala Eksekutif Wilayah Administratif Khusus Hong Kong, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, (25/4).
Dalam kunjungannya, Carrie Lam turut membawa serta delegasi bisnis dan perdagangan di wilayah Hong Kong. Pertemuan tersebut membahas terkait upaya meningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Hong Kong.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut menjelaskan bahwa Indonesia dan Hong Kong menyekati untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.
“Sangat positif pembicaraan di antara Bapak Presiden dengan Chief Executive. Kita sepakat untuk meningkatkan investasi dan perdagangan. Bahkan mereka sangat membuka diri. Kita juga akan mempergunakan Hong Kong sebagai hub untuk ekspor kita,” ujar Enggar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong, mengatakan bahwa Hong Kong tertarik dengan sektor infrastruktur yang dibangun pemerintah.
Selain itu, Hong Kong juga menawarkan jasa-jasa pendukung pembangunan infrastruktur seperti peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh Pemerintah Indonesia.
“Sebagai salah satu sentra keuangan dunia, sebagai sebuah financial hub, tadi dibicarakan mengenai pendanaan infrastruktur dan jasa-jasa pendukungnya. Itu yang mereka tawarkan untuk membantu proyek-proyek infrastruktur dan investasi,” katanya.
Selanjutnya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menuturkan bahwa Presiden mengapresiasi pemerintah Hong Kong yang terus meningkatkan kualitas perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia yang ada di sana. Salah satu bentuk perlindungan yang dilakukan misalnya melalui amandemen peraturan ketenagakerjaan yang ada di sana.
“Presiden juga minta agar peningkatan perlindungan terus dilakukan seiring meningkatnya masalah TKI kita yang ada di Hong Kong,” ucapnya.
Kemudian, dalam keterangannya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga mengungkapkan rencana Indonesia untuk membangun paviliun Indonesia di Hong Kong yang diharapkan dapat dibuka sebelum akhir tahun ini.
“Itu akan memamerkan secara permanen rencananya semua potensi ekonomi Indonesia. Jadi di situ ada barang-barang ekspor indonesia, konsultasi mengenai investasi dan sebagainya,” ujarnya.
Ia juga mengemukakan peluang pasar baru di bidang ketenagakerjaan utamanya untuk caregivers dari Indonesia untuk warga lanjut usia di Hong Kong.
“Tetapi ini masih dibahas dari pihak Hong Kong. Dan tentunya kalau sudah selesai internal Hong Kong maka akan dikomunikasikan ke Indonesia mengenai peluang untuk mengisi caregivers di Hong Kong dengan komponen juga pendidikannya,” ucapnya.
Sumber: Biro Pers Setpres
Editor: Eko “Gajah”