Home Nasional Islam Tidak Ajarkan Kekerasan

Islam Tidak Ajarkan Kekerasan

78
0
SHARE

Presiden Joko Widodo menilai bahwa aksi terorisme dalam bentuk peledakan bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur, yang melibatkan anak kecil berumur 9 dan 12 tahun sangat tidak bermartabat.

“Tadi pagi juga sama, membawa anak kecil lagi, ini tadi saya baru mendapat informasi. Ada anak yang dibawa lagi umur 8 tahun, umur 15 tahun,” kata Presiden saat memberikan sambutan pada Halaqoh Nasional Hubbul Wathon dan Deklarasi Gerakan Nasional Mubalig Bela Negara (GN-MBN) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (14/5).

Presiden meminta para mubalig untuk mengingkatkan kepada jamaahnya agar tidak mengajarkan tindakan-tindakan yang mengarah pada terorisme.

“Tidak mengajarkan sesuatu dengan kekerasan, enggak ada. Mengajarkan kita untuk lemah lembut, sopan santun, menghargai orang, menghormati orang lain, tawadu, rendah hati. Saya kira itu yang diajarkan oleh Nabi besar kita kepada kita,” tegasnya.

Presiden juga mengingatkan, negara Indonesia merupakan negara besar, yang memiliki penduduk Indonesia sudah 263 juta, tersebar di 17.000 pulau  dari Sabang sampai Merauke dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote. Bangsa Indonesia juga memiliki 714 suku yang berbeda-beda adat, berbeda-beda tradisi, berbeda-beda agama.

“Inilah anugerah Allah yang diberikan kepada kita bangsa Indonesia, memang beragam, memang berbeda-beda, dan memang majemuk. Ini anugerah Allah yang diberikan kepada bangsa kita,” ucapnya.

Ia berharap agar masyarakat tetap merawat, memelihara ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan lebih besar lagi ukhuwah insaniyah serta ukhuwah basariyah. “Jangan sampai karena kepentingan politik persaudaraan ini menjadi retak,” tandas Presiden.

Presiden menambahkan, jangan sampai gara-gara pemilihan bupati, wali kota, gubernur, dan nanti ada pemilihan presiden semua menjadi tidak merasa sebagai saudara sebangsa dan setanah air.

“Silakan kalau ada pilihan bupati, pilihan gubernur, pilihan wali kota, pilihan presiden silakan pilih pemimpin-pemimpin yang paling baik, dicoblos yang paling baik. Setelah itu, rukun-rukun kembali sebagai saudara sebangsa dan setanah air,” tuturnya.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum DPP Ikhwanul Muballighin K.H. Mujib Khudlori, Dewan Pembina Ikhwanul Muballighin K.H. Nur Muhammad Iskandar, dan Ketua Dewan Pakar Ikhwanul Muballighin Rokhim Dahuri.

 

Sumber: http://setkab.go.id

Editor: Eko “Gajah”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here