Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah menargetkan rasio elektrifikasi seluruh wilayah di Indonesia hingga tahun 2019 sebesar 97,32%.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program tersebut per September 2017 telah mampu melaksanakan elektrifikasi sebesar 93,08%.
Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Iwan Dwi Laksono mengaku optimis bahwa Kementerian ESDM yang dipimpin oleh Ignasius Jonan mampu menyelesaikan target dari Presiden Jokowi tersebut.
“Jika prosesnya terus progres seperti saat ini, saya optimis target dari Pak Presiden tersebut mampu terpenuhi,” tandas Iwan dalam keterangannya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (29/9).
Ia menyampaikan bahwa jumlah desa yang teraliri listrik juga terus mengalami peningkatan. “Desa berlistrik juga terus meningkat capaiannya, ini harus didorong lebih maju lagi,” katanya.
Hingga September 2017, jumlah desa berlistrik sudah mencapai 73.149 desa. Jumlah tersebut terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, tahun 2016 sebanyak 72.141 desa dan tahun 2015 sebanyak 70.391 desa.
Selain itu, Dia menerangkan bahwa program 35.000 MW listrik terus memiliki tren progresivitas.
“Tahap konstruksi pembangkit listrik untuk menunjang program ini sudah mencapai 40%,” terangnya.
Namun, Iwan juga meminta Pemerintah agar ke depan memperhatikan daerah-daerah yang masih memiliki rasio elektrifikasi rendah seperti Nusa Tenggara Timur dan Papua.
“Ada dua daerah yang masih rendah rasio elektrifikasinya, yakni NTT masih 58.99% dan Papua 48,91%,” tutupnya.(red)