Produktivitas komoditi pangan merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung terwujudnya kemandirian pangan yang menjadi cita-cita Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Maka dari itu, Kementerian Pertanian telah mencanangkan beberapa program untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional. Hal itu bertujuan untuk menyejahterakan petani di Indonesia.
Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Tri Agustin Satriani menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas komoditas pangan nasional.
“Komoditas jagung meningkat 31,99%, bawang merah 15,3%, cabai 1,5%, dan daging sapi 8,1%, sebagian besar komoditi kita meningkat produktivitasnya,” ujar Tri Agustin saat menjadi pembicara dalam Rakernas Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) di Bogor, Jumat (16/3).
Tri Agustin mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan produktivitas pangan tertinggi di dunia.
“Produksi padi 75,36 juta ton per tahun dan peringkat nomor 3 dunia, produksi jagung 19,61 juta ton per tahun dan menempati peringkat 7 dunia, cabai merah dan cabai rawit menempati peringkat 4 dunia,” tuturnya.
Selain itu, Pemerintah juga sedang gencar mewujudkan program diversifikasi pangan nasional dan ketahanan pangan nasional.
Kementan melakukan intervensi kegiatan untuk pengentasan wilayah rentan dan rawan pangan (kemiskinan dan stunting). Langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat miskin/rawan pangan menjadi kaum mandiri secara ekonomi maupun sosial.
Selanjutnya, Kementan juga mendorong optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga serta pendapatan secara berkelanjutan.
“Kami dorong adanya kawasan mandiri pangan dan kawasan rumah tangga pangan lestari,” ungkap Tri Agustin.
Reporter: Eva Ulpiati